Rumah Pintar Yonaleche SoE, Melayani yang Belum Terlayani

TIMESINDONESIA, TIMOR TENGAH SELATAN – Rumah Pintar Yonaleche SoE, yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Tunas Harapan Kupang Nusa Tenggara Timur Indonesia (YPTHKNI) hadir di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk melayani masyarakat yang belum terlayani.

Direktur Rumah Pintar Yonaleche SoE, Yonisius Nenabu, S.Pd., Senin (22/6/2020) mengatakan, Rumah Pintar Yonaleche SoE hadir dengan tujuan mulia untuk mensejahterakan masyarakat TTS, melalui pemberantasan buta aksara, penurunan angka putus sekolah serta pemberdayaan masyarakat melalui pemberian ketrampilan bagi masyarakat.

Advertisement

“Kehadiran kami di sini, kami melayani masyarakat yang belum terlayani, baik melalui pendidikan maupun ketrampilan-ketrampilan ditingkat masyarakat," jelas Jhon, sapaan Yonisius Nenabu.

Ia mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan izin operasional berupa SK Izin Operasional: DIKBUD.06.02.01/04/2020 pada tanggal 15 Januari 2020 lalu. Selain itu, pihaknya juga telah mengantongi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).

Lanjutnya, program utama pada Rumah Pintar Yonaleche SoE yakni pendidikan luar sekolah (PLS) yang mencakup Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan kesetaraan mulai paket A, B, dan C serta pendidikan life skill atau ketrampilan. Untuk ketrampilan, pihaknya menyediakan kursus bagi masyarakat.

“Yang sudah jalan di sini (khusus ketrampilan) adalah kursus tenun ikat yang kami bangun di Desa-desa,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya berfokus pada pengembangan keterampilan maupun pelayanan pendidikan di Desa-desa, dengan tujuan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang handal mulai dari Desa.

Salah satu fokus Rumah Pintar Yonaleche SoE, kata Jhon adalah anak putus sekolah. Ia menjelaskan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan tersebut, termasuk bermitra dengan sekolah-sekolah formal untuk memfasilitasi anak putus sekolah agar mendapatkan pendidikan reguler.

“Kita siapkan tutor untuk mengajar anak-anak usia sekolah yang sudah putus sekolah. Kita juga bermitra dengan sekolah formal untuk anak-anak usia sekolah bisa didaftarkan ke Dapodik,” kata Jhon.

Untuk masyarakat yang usianya sudah melebih atau lewat usia sekolah, pihaknya memfasilitasi lewat pendidikan kesetaraan. Hal itu, untuk menekan angka buta aksara di Kabupaten TTS.

Ia menambahkan, pihaknya sudah membuka sekolah dibeberapa tempat, yakni di Desa Boti Kecamatan Ki’e, kemudian di Desa Bila Kecamatan Amanuban Timur serta Di Desa Oeekam Kecamatan Noebeba.

Khusus program pengembangan masyarakat, Rumah Pintar Yonaleche SoE menjalankan program usaha bersama. Program tersebut dilakukan dalam bentuk pendampingan dibidang pertanian dengan memanfaatkan kondisi dibeberapa Desa, seperti di Desa Fatuulan, Kecamatan Ki’e yang sudah dibentuk tiga kelompok usaha bersama.

Selanjutnya, ada dua kelompok di Desa Nasi Amanatun Utara dan satu kelompok lainnya di Desa Toianas, Kecamatan Toianas. Usaha bersama yang dilakukan melalui pendampingan dan fasilatas untuk penanaman sayur.

Selain itu, pihak Rumah Pintar Yonaleche SoE juga berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat berupa air bersih.

Jhon menjelaskan, pihaknya sudah melihat dua sumber mata air di dua Desa berbeda dan dalam waktu dekat pihaknya akan mengupayakan untuk pengoptimalan kedua sumber mata air tersebut.

Jhon berharap ada dukungan dan kerja sama yang baik dari Pemerintah Kabupaten TTS, sehingga upaya penurunan angka putus sekolah, pemberantasan buta aksara serta upaya mensejahterakan masyarakat dapat terealisasi.

“Saya memohon kepada Pemerintah untuk mendukung Rumah Pintar Yonaleche SoE. Kami siap untuk bermitra dengan siapa saja demi mewujudkan masyrakat TTS yang sejahtera,” jelas Jhon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.