Pentingnya Menerapkan Jiwa Bhawikarsu Ala SMAN 3 Malang

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kesuksesan tidak datang begitu saja. Perlu karya dan ilmu yang mendampinginya. Apalagi untuk siswa tingkat SMA yang masih bimbang dalam menentukan hidup ke depannya. Dalam hal ini, SMAN 3 Malang menyiapkan dan mengarahkan para siswa dalam menuju kesuksesan melalui jiwa Bhawikarsu.
Jiwa Bhawikarsu ini merupakan kepanjangan dari Bhaktya (berbakti/bertaqwa), Widagdha (berilmu pengetahuan), Karya (bekerja/berkarya), dan Sudhira (berani/berjuang).
Advertisement
Salah satu alumni SMAN 3 Malang, Mushonnifun Faiz Sugihartanto mengaku, dirinya telah menikmati hasil dari menerapkan jiwa Bhawikarsu sejak duduk di bangku SMA.
"Jiwa Bhawikarsu ini banyak sekali manfaatnya. Saya belajar di SMAN 3 Malang dan menikmati hasilnya setelah lulus SMA," ungkap Faiz, Jumat (7/8/2020).
Dari Bhawikarsu, Faiz menjelaskan, dengan Bhaktya atau berbakti dan bertaqwa adalah salah satu hal yang penting, karena harapannya akan menjadi refleksi.
"Dengan refleksi diri kita paham apakah niat kita lurus atau belum, ibadahnya bagaimana, dan doa kita bagaimana," tutur Faiz saat memaparkan materinya dalam perayaan HUT SMAN 3 Malang secra daring.
Berangkat dari Bhaktya, Widagdha adalah berilmu pengetahuan. Dengan memiliki ilmu pengetahuan sangat diperlukan karena jika berkarya namun tidak dilandasi dengan ilmu pengetahuan maka hal tersebut tidak berjalan dengan maksimal.
Faiz memaparkan, cara mendapatkan ilmu pengetahuan yaitu harus berencana untuk hidup selanjutnya. Karena dengan adanya rencana tersebut hidup menjadi terarah.
"Rencana hidup bisa kita bikin visi dan misi kita, bikin peta hidup, bikin target tahunan atau resolusi akhir tahun, serta evaluasi terus menerus," jelas Faiz.
Lanjutnya, Karya juga menjadi suatu hal yang penting. Setiap orang diciptakan Tuhan memiliki kelebihan masing-masing. Dengan kelebihan tersebut, setiap orang dapat menciptakan suatu karya menurut individu masing-masing.
"Untuk teman-teman yang masih SMA lakukan hal-hal yang membuat kalian memiliki nilai produktif. Karya bisa dimulai dari hal-hal yang kecil," ujar Faiz.
Selain itu, Sudhira merupakan perjuangan dan keberanian untuk menuju kesuksesan. Setiap kesuksesan wajar bila mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut menjadikan pelajaran untuk menjadi hidup yang lebih baik.
"Dalam Shudira ini saya memiliki point penting untuk menuju kesuksesan yaitu diantaranya berani keluar dari zona nyaman, semangat dalam berkarya, berani menerima kegagalan, serta istiqomah dalam berjuang," terang Faiz.
Dalam HUT ke-68 ini, Faiz berpesan kepada siswa-siswa SMAN 3 Malang untuk tetap menerapkan jiwa Bhawikarsu untuk menuju kesuksesan. "Dengan menerapkam jiwa Bhawikarsu, kita bisa terdorong dalam menuju kesuksesan. Bikinlah Bhawikarsu bangga punya kamu," tutup Faiz. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |