Meski Berpendidikan Tinggi, Anik Mahmudah Pilih Mengabdi di Desa

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Seseorang perempuan Indonesia dengan pendidikan tinggi identik sebagai wanita karir yang bekerja sebuah perusahaan besar. Namun tidak demikian dengan Anik Mahmudah, setelah menyandang gelar magister manajemen dan punya segudang pengalaman kerja, ia justru ingin pulang ke kampungnya dan mengabdi.
Warga Desa Segoro Tambak, Sidoarjo, Jawa Timur menjadi saksi bagaimana gigihnya Anik Mahmudah dalam menjalankan program-program desa. Kendati sebagai staff keuangan desa, Anik mengaku lebih senang turun ke warga daripada duduk di kantor.
Advertisement
"Turun, berinteraksi dengan warga dan menyerap aspirasi mereka saya lebih suka. Dari sana kita bisa rumuskan program-progam yang bagus untuk desa," ungkapnya dengan penuh semangat, Kamis (8/10/2020).
Ternyata darah pengabdiannya itu dialirkan dari sang ayah, H Mustaqim yang pernah memimpin Desa Segoro Tambak selama 15 tahun.
"Kecintaan masyarakat pesisir terhadap seorang tokoh, luar biasa. Sekali sudah percaya pasti itu terus," ujar Anik.
Pada usia yang dinilai sudah cukup, punya pengalaman, dan berpendidikan tinggi, masyarakat Desa Segoro Tambak kemudian mengusulkan nama Anik menjadi Kepala Desa pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2020 ini.
"Saya juga kaget dan sempat berdebat dalam hati. Apa iya saya udah pantes. Lalu saya diskusi dengan keluarga, shalat istikharah, dan sebagainya. Akhirnya saya mantapkan untuk ikut berkompetisi dalam Pilkades ini," tambahnya.
Wanita yang akrab disapa Kaji Anik itu tak hanya aktif dalam pemerintahan desa saja, ia juga mengemban cukup banyak amanah dalam organisasi islam, seperti menjadi Ketua Ponpes Raudlatul Banat, Sidoarjo, Ketua IPPNU Ranting Segoro Tambak, Sekretaris IPPNU Ancab Sedati dan Ketua Perempuan Bangsa Ranting Segoro Tambak.
Tak berhenti sampai di situ, jenjang karirnya pun tak kalah mentereng. Anik pernah berkerja pada perusahaan-perusahaan besar di negeri ini, seperti Telekomsel, Astra Otopart, dan Indolife.
Saat ditanya apa rencana terbesarnya untuk warga Segoro Tambak, ia menjawab dengan tegas yang utama tentunya mensejahterakan warga.
"Pastinya kesejahteraan warga, melalui program pemberdayaan. Desa ini punya banyak potensi yang bisa dijadikan sumber penghasilan bagi warga," terangnya.
Sebagai contoh, ia akan melakukan revitalisasi terhadap beberapa ikon desa yang kemudian bisa disulap menjadi destinasi wisata dan menghidupkan ekonomi desa.
Sebagai contoh, ia akan melakukan revitalisasi terhadap beberapa ikon desa yang kemudian bisa disulap menjadi destinasi wisata dan menghidupkan ekonomi desa.
"Kita punya tambak udang dan bandeng, yang itu jika dikemas dengan baik bisa dijadikan spot wisata keluarga," jelasnya dengan penuh harapan.
"Kita juga punya sungai yang langsung mengarah ke laut. Ini bisa jadi destinasi wisata susur sungai seperti di Natgeo gitu, sekaligus wahana edukasi kehidupan pesisir bagi warga kota," tuturnya.
Pemikiran-pemikiran Anik Mahmudah yang inovatif ini menjadikan bukti bahwa anak muda dengan pendidikan tinggi dan pengalaman dunia luar menjadi bekal penting bagi seseorang yang ingin mengabdikan diri sebagai kepada desa dan melakukan perubahan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |