Pendidikan

Inspiratif, Perjuangan Kepala SD di Lamongan agar Siswanya Bisa Belajar Daring

Kamis, 03 Desember 2020 - 12:33 | 61.81k
Nur Kholis Huda, Kepala Sekolah SDN Gondanglor 1, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Nur Kholis Huda, Kepala Sekolah SDN Gondanglor 1, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Perjuangan seorang Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dalam mengupayakan agar siswanya dapat melaksanakan proses pembelajaran secara daring dengan baik patut diteladani.

Sosok inspiratif tersebut adalah Nur Kholis Huda (36), Kepala SDN Gondanglor 1, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.

Advertisement

Perjuangan Nur Kholis dimulai ketika pandemi Covid-19 melanda. Saat itu seluruh sekolah, termasuk sekolah yang dipimpin oleh Nur Kholis sempat ditutup dan proses pembelajaran harus dilaksanakan secara daring.

Perubahan sistem pembelajaran yang secara tiba-tiba ternyata memunculkan perosalan baru bagi para guru maupun orang tua murid, terutama yang tinggal di desa.

"Pandemi yang datang tiba-tiba ini mengharuskan kami yang tinggal di desa untuk melaksanakan pembelajaran daring mengalami sebuah shock atau kekagetan," kata Nur Kholis, Kamis (3/12/2020).

Pada awal pandemi, kata Nur Kholis, proses pembelajaran daring coba dilaksanakan melalui aplikasi zoom dan mengolah pembelajaran manajemen kelas dengan Google Classroom. Namun ternyata cara tersebut tidak berjalan lancar, lantaran banyaknya kendala yang dialami.

"Kita edukasi ke guru untuk mencoba menerapkan, tetapi dalam pelaksanaannya banyak kendala yang terjadi. Susah sinyal, keterbatasan kuota, tidak punya gadget, dan kualitas keterbatasan kualitas materi merupakan kendala nyata yang terjadi saat pembelajaran online selama pandemi," kata Nur Kholis.

Tetapi alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tahun 2004 tersebut tidak patah arang. Peraih juara 1 guru berprestasi Kabupaten Lamongan tahun 2016 dan Finalis Inovasi Pembelajaran Guru SD tahun 2017 ini berusaha mencari solusi terbaik dengan berkolaborasi bersama beberapa pihak.

Sampai pada akhirnya, Nur Kholis bersama sejumlah pendidik lain, ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Lamongan untuk bersinergi dengan Smart Foundation dan aplikasi Jagoapa untuk merancang jalan keluar.

Kesungguhannya dalam berkolaborasi akhirnya membuahkan hasil dengan peluncuran program Jago Sinau di Pandopo Kabupaten Lamongan bulan September 2020 lalu.

Jago Sinau adalah program berisi materi pembelajaran daring untuk siswa SD dan SMP yang dapat diakses gratis di Kabupaten Lamongan Melalui aplikasi Jagoapa milik Smart Foundation.

Sementara itu, Direktur Smart Faundation Deddi Nordiawan, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memang memaksa adanya perubahan sistem oembelajaran, dari yang tadinya offline atau tatap muka, menjadi online.

Namun dengan banyaknya berbagai kendala yang terjadi, membuat pembelajaran darin secara real time tidak dapat berjalan dengan baik di Lamongan, sehingga Smart Foundation kemudian berpindah ke proses pembelajaran yang tidak dilakukan secara real time.

"Jadi, yang kita lakukan adalah merekam 370 guru-guru SD dan SMP terbaik di Lamongan, yang difasilitasi secara luar biasa oleh pak Nur Kholis dan kawan-kawan ini. Kita ajak guru-guru berkolaborasi direkam satu persatu penuh semangat besar dengan waktu yang sangat singkat terkumpul hampir 1000 video pembelajaran," kata Deddi.

Video-video pembelajaran tersebut kemudian disimpan ke dalam aplikasi Jagoapa bisa diakses oleh semua pelajar.

"Jago Sinau nama programnya, inilah yang kita lakukan. Kuncinya gotong-royong, partisipasi, kerjasama, dan saling mendukung," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito mengungkapkan bahwa menyambut baik terkait terobosan pembelajaran tersebut, karena sesuai arahan SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 menteri.

"Bahwa proses pembelajaran di masa pandemi ini semua Kepala Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia bisa menggunakan kurikulum dalam keadaan darurat atau dengan menggunakan kurikulum 2013 dan boleh memilih materi-materi yang esensial saja. Ternyata tantangan dalam peraturan itu sudah terjawab dalam program Jago Sinau di aplikasi Jagoapa ini," kata Adi Suwito.

Dengan demikian, perjuangan kepala sekolah Nur Kholis pun tidak sia-sia. Guru-guru dan siswa-siswi di Lamongan tetap dapat melaksanakan pembelajaran daring dengan baik, pada masa pandemi Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES