Program Logben 5, Polbangtan Malang Ikut Berkontribusi

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan RI) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, memiliki program Benih Bermutu Perkebunan 500 juta batang yang disebut dengan Logben 5. Dalam program tersebut, pemerintah menyiapkan 500 juta bibit unggul untuk pengembangan perkebunan di Indonesia dalam kurun waktu 5 hingga 6 tahun. Dan, Polbangtan Malang turut berkontribusi menjadi salah satu lokasi pembangunan nursery.
Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (B2P2TP) Surabaya, Ir Purwo Widiarto, MMA, mengatakan, untuk mewujudkan program Logben 5, perlu dilakukan akselerasi penyediaan benih unggul tanaman perkebunan, khususnya untuk perkebunan rakyat.
Advertisement
Kondisi yang diharapkan melalui program Logben 5 adalah tersedianya benih unggul bermutu dan produktivitas tinggi secara cepat dan tepat.
Selain itu, melalui program Logben 5 diharapkan pekebun atau masyarakat dapat memperoleh benih bermutu dengan lebih mudah. Juga biaya pengiriman dengan risiko kematian benih/bibit akan lebih rendah.
Selanjutnya, diharapkan juga terjadi peningkatan penggunaan benih unggul bermutu dengan daya hasil tinggi dan mutu baik. "Harapan lainnya, ada percepatan penyebaran atau adopsi varietas/klon unggul komoditas-komoditas perkebunan oleh masyarakat," kata Purwo Widiarto di sela-sela penandatanganan MoU dengan Polbangtan Malang, Rabu (10/3/2021) di Kampus 1 Bedali, Lawang, Kabupaten Malang.
BERITA TERKAIT:
Polbangtan Malang dan B2P2TP Surabaya Teken MoU, Ini Kesepakatannya
Dia kembali berharap, setiap wilayah mampu mewujudkan Kawasan Mandiri Benih melalui pembangunan pusat perbenihan yang dapat menyediakan benih 10 (sepuluh) komoditas tanaman perkebunan secara berkelanjutan pada kawasan pengembangan komoditas perkebunan.
Purwo Widiarto menyebut, salah satu nursery yang dibangun di Jawa Timur adalah nursery tebu di Polbangtan Malang. Pembangunan nursery ini guna mewujudkan Kawasan Mandiri Benih melalui program penyediaan logistik benih.
Kegiatan nursery tebu ini, lanjut dia, juga mendukung program padat karya yang pelaksanaannya didorong oleh pemerintah pusat guna membantu masayarakat sebagai dampak terjadinya pandemi Covid-19.
Dia menjelaskan, program padat karya yang dimaksud adalah penggunaan HOK (Hari Orang Kerja) dari masyarakat sekitar nursery tebu, pada kegiatan olah tanah, pemeliharaan, penanaman hingga proses tebang/panen tebu.
Di akhir penjelasannya, Purwo Widiarto berharap, adanya nota kesepahaman atau MoU antara B2P2TP Surabaya dan Polbangtan Malang, tujuan besar yang diharapkan dari program Logben 5 yang dicanangkan Ditjen Perkebunan Kementan RI dapat terwujud. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |