
TIMESINDONESIA, BANDUNG – Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespon keinginan membuka sekolah tatap muka di Provinsi Jabar. Menurutnya belajar tatap muka di Jabar sudah jelas ada tahapannya.
"Saya kira sederhana, saya sudah mengarahkan. Kalau gurunya sudah 100 persen divaksin dua tahap itu relatif tahap pertama yang diizinkan. Tanpa ada kepastian itu, kita tidak punya ukuran dan kita juga paham tadi kan zona merahnya udah nggak ada, zona hijau makin banyak, terus juga vaksinasi. Jadi, gak ada alasan kita enggak tatap muka," jelasn Ridwan Kamil usai rapat Gugus Tugas Covid-19 Jabar, di Mapolda Jabar, Senin (15/3/21).
Advertisement
Ridwan menegaskan, harus ada ukuran dalam pembukaan belajar tatap muka. "Kami memastikan guru dan pengajar sudah divaksin, untuk melindungi anak-anak. Jadi, poinnya sudah boleh selama ada pembuktian itu," tandasnya.
Emil kembali menegaskan, bahwa tidak ada zona merah di Jabar, kasus juga trennya menurun. "Jadi ngga ada zona merah. Bahkan desa-desa yang tadinya status mikronya merah dari minggu lalu 300-an sekarang tinggal 137 turun hampir dua kali lipat," sebutnya.
Ditambahkan Emil, dari 80 ribu RT, minggu lalu ada 3.500-an RT status merah sekarang tinggal 640. "Jadi, PPKM mikro sangat pas karena mengunci permasalahan di skala kecil tanpa mengorbankan kewilayahan yang lebih luas," ungkapnya.
Pihaknya akan terus memastikan sampai akhirnya betul-betul tidak ada lagi mikro yang zona merah. "Kami akan kuatkan, dengan menguatkan testing PCR antigen dan ruangan isolasi di level RT ya," kata Ridwan Kamil. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Sholihin Nur |