Pendidikan

Tesis Mahasiswa Untag Ini Bahas Kecemasan Nakes selama Pandemi

Sabtu, 20 Maret 2021 - 10:46 | 52.03k
Mahasiswa Magister Psikologi, Fakultas Psikologi Untag Surabaya, Andriana Budi Riastri. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Mahasiswa Magister Psikologi, Fakultas Psikologi Untag Surabaya, Andriana Budi Riastri. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Selama Pandemi Covid-19, Tenaga Kesehatan (Nakes) menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19. Namun ternyata jumlah pasien, mempengaruhi tingkat kecemasan Nakes. Hal itulah yang jadi topik penelitian untuk tesis Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Dalam penelitiannya itu, Andriana Budi Riastri, mahasiswa Magister Psikologi Fakultas Psikologi Untag Surabaya menjelaskan bahwa selama masa pandemi Covid-19, fenomena kecemasan nakes semakin meningkat karena mereka khawatir akan menjadi carrier virus bagi keluarga.

Advertisement

Belum lagi banyaknya penolakan dan perlakuan yang tidak manusiawi terhadap tenaga kesehatan akibat stigma negatif yang muncul di masyarakat.

"Banyak pasien yang mengarah ke gejala Covid-19 tapi mereka tidak mengaku, karena masyarakat itu takut ditolak sama rumah sakit akhirnya mereka sering nggak jujur. Kita sebagai tenaga kesehatan paling enggak memiliki kecemasan apalagi banyak yang tanpa gejala," ujar Andriana, Sabtu (20/3/2021).

Melalui tesis berjudul  'Kinerja Tenaga Kesehatan di Era Pandemi Covid-19 Ditinjau dari Perceived Stigma dan Pengetahuan tentang Corona Virus dengan Kecemasan sebagai Variabel Intervening' , Andriana meraih predikat Tugas Akhir menarik.

Wanita yang juga merupakan anggota Unit Rekam Medis di Rumah Sakit Bantuan Milik TNI di Sidoarjo ini menjelaskan penyebaran virus SARS-Cov-2 yang masih baru menjadikan pengetahuan para tenaga kesehatan akan virus terbatas. Akibatnya, mereka menanggung risiko terpapar lebih besar.

Andriana melakukan penelitiannya itu kepada 135 tenaga kesehatan medis dan non medis yang berusia 20-40 tahun lewat kuisioner yang disebarkan secara daring. Adriana mengatakan selama meneliti, ia menghadapi tantangan karena minimnya jurnal pendukung.

Selain itu itu, kuisioner yang disebarkan secara daring juga menuntut kesabaran karena kesibukan para tenaga kesehatan. Meski demikian, Andriana berhasil menyelesaikan penelitiannya selama tiga bulan.

Hasil penelitian menunjukkan, tingkat pengetahuan tentang Covid-19 dan kecemasan dapat memberikan pengaruh signifikan pada kinerja nakes di RS Bantuan Milik TNI Kota Sidoarjo. Dari situ pula, Andriana menuturkan bahwa para nakes membutuhkan dukungan baik dari masyarakat dan pemerintah.

"Komunikasi antar nakes sangat bermanfaat karena kita saling menguatkan namanya tempat kerja menjadi rumah kedua bagi kami, misal ada teman yang terkonfirmasi pasti kita memberikan semangat dan dukungan," sambungnya.

Andriana mengatakan selama ini, untuk mengurangi kecemasan nakes selalu menjaga dirinya seperti melakukan cuci tangan setiap saat, membawa baju ganti dan melakukan tes swab rutin.

"Semoga cepat selesai dan semoga para nakes juga sehat dan semangat dalam bekerja terus. Untuk masyarakat juga jangan terlalu takut, banyak-banyak cari informasi tentang covid-19," tutup Mahasiswa Magister Psikologi Untag Surabaya itu.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES