Pendidikan TIMES Ramadan

Peneliti GeNose UGM: Tes Covid dengan GeNose Saat Ramadan Dianjurkan Pagi Hari

Senin, 12 April 2021 - 23:51 | 18.66k
Dr. Dian Kesumapramudya Peneliti GenNose UGM ketika menjelaskan tes Covid-19 dengan GeNose saat puasa Ramadan. (FOTO: Humas UGM for TIMES Indonesia)
Dr. Dian Kesumapramudya Peneliti GenNose UGM ketika menjelaskan tes Covid-19 dengan GeNose saat puasa Ramadan. (FOTO: Humas UGM for TIMES Indonesia)
FOKUS

TIMES Ramadan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Peneliti GeNose C-19 Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Dian Kesumapramudya, Sp.A., M.Sc., Ph.D., menjelaskan GeNose C-19 masih dapat digunakan untuk skrining Covid-19 saat puasa Ramadan. Namun begitu, ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan agar pembacaan hasil GeNose bisa akurat.

"Diupayakan pemeriksaan GeNose dilakukan saat pagi hari sebelum jam 9, diusahakan jangan lebih dari 6 jam," kata Dian, dalam acara Media Gathering GeNose C-19 Sambut Ramadan 1442 H di Science Techno Park (STP) UGM, Purwomartani, Sleman, Senin (12/4/2021)

Advertisement

Ia menjelaskan pemeriksaan GeNose dianjurkan saat pagi hari maksimal 6 jam setelah sahur. Sebab, jika tes dilakukan lebih dari 6 jam usai sahur dikhawatirkan ada peningkatan asam lambung. Kondisi itu dapat memengaruhi hasil pembacaan GeNose.

"Untuk menetralisir peningkatan asam lambung ini salah satu caranya adalah dengan berkumur atau sikat gigi, tetapi tetap lebih baik jangan lebih dari 6 jam sesudah sahur pemeriksaan GeNose-nya" terangnya

Anggota peneliti GeNose C-19 UGM, dr. Mohamad Saifuddin Hakim, M.Sc., Ph.D menambahkan waktu yang dianjurkan untuk pemeriksaan GeNose adalah setelah berbuka puasa. "Selain pagi, tes GeNose sebaiknya dilakukan 1 jam setelah berbuka puasa," tuturnya

Pada hari-hari biasa, untuk skrining adanya infeksi virus SARS Cov-2 lewat hembusan napas ini pengguna diminta untuk puasa atau tidak makan/minum  yang berbau khas. Selain itu, juga tidak merokok sekitar 30 menit  hingga 60 menit sebelum pemeriksaan. Dengan begitu, meminimalkan terjadinya positif palsu hasil pembacaan GeNose C19.

Dian menambahkan terkait positif palsu itu angka prediksinya tidak lebih dari 0,6. Umumnya berkisar antara 0,45 - 0,55 ini yang positif lemah. Menurutnya mayoritas kemungkinan karena puasa atau ada penyakit lainnya. Prinsipnya pemeriksaan GeNose ulang itu penting apalagi untuk membaca positif lemah.

Saat ini, GeNose C-19 telah diterapkan sebagai syarat skrining bagi pelaku perjalanan penumpang kereta api dan pesawat terbang.

"Sebanyak 44 stasiun di tanah air telah menggunakan GeNose untuk skrining Covid-19. Menyusul empat bandara yaitu di Medan, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya," papar Dian, Peneliti GeNose C-19 UGM saat Media Gathering terkait tes Covid-19 dengan GeNose C-19 selama menjalani puasa Ramadan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES