Ingin Khatam Al-Qur'an Saat Ramadan? Ini Tipsnya...

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setiap kali memasuki Ramadan banyak umat Islam yang berusaha untuk mengkhatamkan Al-Qur’an
Meski itu adalah amalan ibadah utama, namun ada batasan yang perlu diperhatikan saat akan mengkhatamkannya. Rasulullah SAW misalnya, melarang untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam durasi waktu yang terlalu cepat sehingga terburu-buru saat membacanya.
Advertisement
Hal tersebut disampaikan Kepala Unit Percetakan Al-Qur’an, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Jamaluddin M. Marki, Kamis (15/04/2021).
"Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah SAW., beliau berkata, 'Puasalah tiga hari dalam satu bulan.' Aku berkata, 'Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.' Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, 'Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.' Aku berkata, 'Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?' Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)," ucap Jamal dikutip dari keterangan tertulisnya, Jum'at (16/04/2021).
“Mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari, ditakutkan pembacanya tidak bisa memahami dan menghayati kandungan dari Al-Qur’an,” sambungnya.
Jamal pun memberikan beberapa tips mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadan. Pertama, menggunakan jumlah Juz dalam Mushaf Al-Qur’an. Caranya gunakan sistem target, jika 1 hari dibaca 1 juz dalam sebulan akan khatam. Mushaf Al-Qur’an terdiri dari 30 juz yang panjangnya bervariasi, jadi target yang harus dicapai adalah membaca 1 juz setiap hari.
Kedua, apabila dirasa berat untuk membaca 1 juz dalam satu waktu, bagi jumlah lembar dalam 1 juz kemudian dibaca setiap selesai shalat wajib.
"Mushaf Al-Qur’an yang umum beredar di Indonesia, rata-rata dalam 1 juz terdapat 9-10 lembar (ada juga yang lebih). Sebagai contoh jika dalam juz pertama terdapat 10 lembar, kemudian dibagi dengan 5 (waktu shalat), maka tiap selesai shalat hanya akan membaca 2 lembar saja," terangnya.
Ketiga, menggunakan jumlah lembar/halaman Mushaf Al-Qur’an. Jumlah halaman pada mushaf Al-Qur’an berbeda-beda. Sebagai contoh, Mushaf Al-Quran Standar Indonesia (MSI) yang dicetak oleh Unit Percetakan Al-Qur’an Kementerian Agama memiliki 604 halaman. Agar bisa khatam hingga akhir bulan Ramadan ini dengan asumsi 29 hari, maka setiap hari harus membaca 21 atau 22 halaman. Ini bisa dibaca dengan variasi waktu kapan pun dalam 1 hari tersebut, dengan target 21 halaman per hari.
"Jika tidak bisa menyelesaikan 21 halaman sekaligus, sebaiknya bawa selalu mushaf Al-Qur’an (atau gunakan aplikasi Al-Qur’an Digital pada smart phone) dan manfaatkan waktu-waktu luang. Misalnya: Saat jam istirahat kantor/sekolah; saat macet di jalan atau menunggu angkutan umum atau di dalam kendaraan, dan kondisi lainnya," jelasnya.
Jamal mengungkapkan, untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi, bisa membagi 30 juz Al-Quran dengan sisa hari masa suci selama Ramadan. Jika dia belum tahu kapan masa haid datang, usahakan membaca lebih dari 1 Juz perhari. Misalkan 1,5-2 Juz. Semakin banyak semakin bagus. Ini bisa menjadi simpanan, jika siklus menstruasi itu datang.
“Kuncinya sebenarnya lebih kepada niat masing-masing individu. Jika memang berniat betul-betul ingin mengkhatamkan Al-Qur’an, dengan izin Allah pasti bisa tercapai. Semakin banyak lagi halaman Al-Qur’an yang bisa dibaca, otomatis bisa lebih cepat mengkhatamkan Qur’an,” ujar Jamal.
"Selamat membaca dan memahami Al-Quran. Semoga keberkahan Ramadan senantiasa meliputi aktifitas peribadatan dan kehidupan kita semua. Aamiin," pungkas Jamal.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |