IAIDA Blokagung Banyuwangi Terus Pacu Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Akademik

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung, Kabupaten Banyuwangi terus memacu peningkatan kualitas maupun kuantitas akademik. Kali ini, kampus dalam naungan Ponpes Darussalam Blokagung tersebut menggelar kegiatan penguatan kelembagaan.
Penguatan Kelembagaan sendiri dilakukan dengan merumuskan strategi penguatan kelembagaan dari aspek organisasi, sumberdaya, pelayanan, dan jaringan kerjasama atau kemitraan.
Advertisement
Dalam agenda tersebut, juga melibatkan sejumlah pihak, termasuk mendatangkan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag untuk memberi strategi pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi bagi seluruh stakeholder di lingkup kampus, mulai dari Senat, Rektor beserta jajarannya, hingga para Dosen.
Hadir pula dalam agenda penguatan kelembagaan IAIDA, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Dir. PTKI, H.M.Adib Abdusshomad M.Ed, Ph.D, Kepala Sub. Direktorat Pengembangan Akademik Kemenag RI, Dr. H. Syafi'i, M.Ag dan seluruh jajaran pengasuh serta pengurus yayasan Ponpes Darussalam Blokagung.
Rektor IAIDA Darussalam, Dr KH Ahmad Munib Syafa'at, Lc, MEI mengatakan, peningkatan kelembagaan sangat penting untuk dilakukan, hal ini demi sebuah kemajuan lembaga, apalagi IAIDA sendiri merupakan kampus berbasis pesantren yang bisa bergerak dua sisi dalam bidang keilmuan, yakni pengetahuan umum maupun ilmu agama.
"Mudah-mudahan dari alih status Sekolah Tinggi, kemudian Institut, semoga segera menjadi Universitas," kata Gus Munib, sapaan akrab Rektor IAIDA, Sabtu (11/12/2021).
Selanjutnya Prof. Dr. Suyitno, M.Ag menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas dalam sebuah lembaga memerlukan jaringan atau kerabat sebanyak-banyaknya, sebab dalam ikatan persaudaraan ada hikmah yang bisa dipetik bersama, termasuk sebuah kemajuan.
"Jangan sampai di sini kena penyakit 'TMSP' tidak memenuhi syarat peringkat, harus dikasih terapi, bisa bisa ditutup kalau tidak berhasil, LPM punya tanggung jawab yang berat sekali di perguruan tinggi," ujar Suyitno.
Strategi pengembangan bisa melalui beasiswa LPDP bagi mahasiswa, selain itu, IAIDA yang memiliki basis pesantren juga harus memiliki inovasi pendidikan yang baik, dengan memadukan pengetahuan umum dan keilmuan pesantren, IAIDA memiliki segudang peluang pengembangan.
Sebagai informasi, di tahun 2021 ini, sudah lebih dari 300 pengusulan Prodi baru se Indonesia. Tentu semua harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku, seperti ketersediaan dosen sesuai bidang keahlian, hingga fasilitas penunjang pendidikan. Untuk menorehkan capaian, IAIDA Blokagung memiliki modal yang cukup valid, dengan memanfaatkan SDM dan seluruh fasilitas yang tersedia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |