Bentuk Karakter Anak di Tasikmalaya dengan Olahraga Panjat Tebing

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Kegembiraan terlihat dari setiap raut wajah puluhan anak yang tengah mengikuti kegiatan stimulisasi fisik dan pembentukkan karakter anak dengan olahraga panjat tebing.
Kegiatan di area papan panjat Komplek Olahraga Dadaha yang dikelola oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pengurus Cabang Tasikmalaya ini diinisiasi Komunitas Bertualang Anak Indonesia (Ko Berani) dengan tajuk Sport Climbing For Kid.
Advertisement
Sebanyak 33 anak yang datang dari Tasikmalaya dan Kota Bogor menjadi peserta untuk ditempa dan mendapat pengarahan agar anak dapat mengeksplor diri dan membentuk karakter yang positif sejak usia dini.
Inisiator sekaligus koordinator pelaksana dari Komunitas Bertualang Anak Indonesia (Ko Berani) Winda Ferdianti mengatakan banyak hal yang positif bagi anak dalam mengenalkan olahraga panjat tebing, diantaranya melatih kemampuan fisik, tehnik, serta melatih untuk mampu mengatur strategi.
"Anak di usia dua sampai dengan tiga tahun pada umumnya memiliki sifat aktif, bergerak dan memiliki rasa ingin tahu atau penasaran yang tinggi dan ini menjadi naluri alamiah anak untuk perkembangan fisik dan kemampuannya,"terangnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (26/)22) siang.
Seorang pendamping bernama Agus Galon saat membantu memasangkan tali tubuh kepada seorang anak saat mengikuti kegiatan Sport Climbing For Kid, Sabtu (26/2/22) siang (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Winda Ferdianti yang akrab disapa Bunda Una menambahkan salah satu milestone perkembangan motorik anak adalah memanjat. Menurutnya bisa dilihat dan ditandai dengan aktivitas anak senang memanjat benda di sekitar mereka seperti pagar jendela, kursi, meja bahkan rak buku atau lemari, sehingga aktivitasnya perlu diarahkan.
Selain itu menurutnya memanjat bagi anak bisa juga meningkatkan fleksibilitas tubuh, dimana ada gerakan menjangkau dan peregangan, sehingga memanjat dapat meningkatkan gerak secara keseluruhan mulai dari otot bagian atas seperti bahu lengan dan tangan maupun otot bagian bawah seperti perut serta kaki.
Ini sangat membantu pembentukan otot dan tulang anak menjadi lebih kuat dan proporsional. Selain untuk fisik dan kemampuan motorik, memanjat juga bermanfaat untuk perkembangan mental dan karakter anak, diantaranya, melatih keberanian dan meningkatkan rasa percaya diri.
"Ini bisa kita lihat ketika anak berhasil naik dan turun dengan selamat terlebih lagi jika dirinya berhasil mencapai target ketinggian yang telah ditargetkan, tentu saja Ini melatih keberanian dan membantu meningkatkan rasa percaya diri. Dan yang sangat penting adalah untuk ekspresi diri dan interaksi sosialnya,"tandasnya.
Peserta nampak antusias mengikuti kegiatan Sport Climbing For Kid, di Komplek Olahraga Dadaha, Sabtu (26/2/22) siang (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Melatih kesabaran, kehati-hatian serta menumbuhkan sikap pantang menyerah dengan penuh disiplin tentunya akan mengasah kemampuan anak untuk dapat fokus dan konsentrasi pada proses sebuah aktivitas yang dilakukan seorang anak.
Sementara, salah satu peserta bernama Velove (9) didampingi ibunya bernama Heni Wijaya merasa senang mengikuti kegiatan belajar memanjat, ia senang karena menemukan pengalaman baru yang menantang dirinya untuk dituntut memiliki satu keberanian.
Namun tidak seperti anaknya, awalnya Heni merasa masih was-was anaknya mengikuti kegiatan yang memerlukan adrenalin dan penuh risiko seperti panjat tebing ini, namun hal tersebut itu hilang setelah dirinya mengetahui safety prosedur dan manfaat yang didapat oleh putrinya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |