Pendidikan

BKP-MBKM Proyek Desa, Salah Satu Implementasi Kerja Sama FEB Unmuh Jember dan DPMB Kabupaten Jember

Kamis, 17 Maret 2022 - 13:39 | 61.37k
Peserta workshop BKP-MBKM Unmuh Jember. (Foto: Humas Unmuh Jember for TIMES Indonesia)
Peserta workshop BKP-MBKM Unmuh Jember. (Foto: Humas Unmuh Jember for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – BKP-MBKM (Bentuk Kegiatan Pembelajaran- Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Proyek Desa menjadi satu bentuk implementasi kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Jember.

Kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar secara langsung selama satu semester dengan cara terjun langsung ke desa. 

Advertisement

Dekan FEB Unmuh Jember, Maheni Ika Sari SE MM dalam Workshop Sosialisasi Simonting (Sistem Monitoring Stunting) yang dilaksanakan secara daring, Kamis (17/3/2022) mengungkapkan nantinya kegiatan ini akan menyasar ke 226 desa yang ada di Kabupaten Jember. 

Ada tiga skema program BKP Proyek Desa yang dilakukan selama kegiatan yaitu pendataan stunting melalui aplikasi Simonting, pengaplikasian SIPADES (Sistem Pengelolaan Aset Desa), dan ekonomi kreatif dan desa wisata. 

“Yang menjadi peserta kegiatan yaitu mahasiswa Angkatan 2019 dari Program Studi Akuntansi dan Manajemen dengan total 230 mahasiswa," kata Maheni.

Maheni menjelaskan, ketiga hal tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Jember yang membutuhkan data dari ketiga aspek tersebut. 

Mahasiswa yang akan diterjukan Senin, 22 Maret 2022 sampai dengan Juli 2022 harus bisa mencapai output yang diharapkan.     

"Pengaplikasian SIPADES kita fokuskan untuk mahasiswa Prodi Akuntansi sementara Ekonomi kreatif dan desa wisata menjadi fokus mahasiswa Prodi Manajemen," ungkap Maheni.

Sementara untuk sistem pelaksanaan, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 6 - 7 orang dengan pembagian desa yang mendekati tempat tinggal mereka. 

Bagi mitra, program ini bisa memberikan manfaat yaitu mendapatkan jasa konsultasi oleh tenaga muda. 

“Dalam hal ini ialah mahasiswa dan dosen berintelektualitas yang siap menjadi rekan bagi para pengelola desa untuk berdiskusi dan merealisasikan program," tutur dia.

Maheni juga menjelaskan bahwa program ini tidak menggantikan dari program KKN Tematik namun akan dikonferensikan dengan 20 SKS. 

Kepada mahasiswa Unmuh Jember yang mengikuti pembekalan atau Workshop Sosialisasi Simonting, ia berpesan tiga hal yaitu kuasai yang akan dikerjakan selama penerjunan di desa. Sehingga ketika terjun di masyarakat output yang diharapkan bisa tercapai. Selanjutnya, menjaga nama baik almamater dan menjaga kesehatan serta penerapan protokol kesehatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES