Menjadi Tutor Mahasiswa UT Ternyata Tidak Mudah, Ini Tantangannya

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Tidak mudah untuk menjadi tutor mahasiswa di Universitas Terbuka (UT). Selain pendidikan minimal setingkat magister (S2) juga harus mampu menyelami karakter mahasiswa yang sangat beragam dan mayoritas berasal dari daerah bahkan pedesaan.
"Seringkali kelengkapan sarana prasarana mahasiswa jadi problem terutama kawasan terpencil dan tertinggal apalagi belajar-mengajar banyak dilakukan dengan cara daring atau dalam jaringan sehingga membutuhkan jaringan internet yang normal," ungkap Fasilitator Pelatihan Tutor Universitas Terbuka Palembang Steven Anthony, S IP, M Si dibincangi TIMES Indonesia, Minggu (20/3/2022).
Advertisement
Menurut Steven, seringkali mahasiswa terkendala sinyal terutama di daerah perairan atau daerah terpencil. "Seorang tutor harus paham kondisi ini, bukan hal yang aneh jika mahasiswa UT belajar diatas pohon hanya sekedar untuk mencari sinyal," ungkap Alumni FISIP Unsri ini.
Dia menggambarkan, seperti di Lalan, Musi Banyuasin, listrik baru bisa digunakan untuk belajar pada malam hari. Artinya perkuliahan baru dilakukan menyesuaikan ketersediaan listrik dan jaringan internet.
"Untuk itu, tutor mahasiswa harus paham momen terbaik mahasiswa," ujar Manajer Registrasi dan Ujian UT Palembang ini.
Seorang tutor dikatakannya, juga harus bisa menguasai dan memahami wilayah serta karakter mahasiswanya. Untuk metode pengajaran dikembangkan kombinasi antara tatap muka dan online. "Untuk tatap muka ruang kelas minimal seperti SMPN di wilayah setempat," terang dia.
Dia menambahkan, seorang tutor juga harus menekankan mahasiswa untuk membaca modul sebagai bahan belajar dan boleh dikembangkan oleh tutor berdasarkan pengetahuan dan referensi.
"Mahasiswa harus paham modul tersebut, untuk itu perlu membaca sebagai bahan belajar walaupun nilai tutorial mahasiswa bagus jika tidak memahami modul sering kali nilainya tidak bagus di ujian semester, dan ini sering jadi masalah," ujarnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan tutor, dijelaskan Steven maka diperlukan pelatihan Tutor secara mendalam guna menciptakan lulusan UT yang berkualitas yang selama ini telah terbukti lulusan menjadi yang terbanyak terserap menjadi ASN.
"Seperti diketahui weekend ini, kita melatih 30 tutor di Wyndam OPI untuk meningkatkan kapasitas tutor dalam mendampingi mahasiswa," terang Alumni Administrasi Negera FISIP Unsri ini.
Senada disampaikan Direktur UT Palembang Dr Meita Istianda, M Si. Menurutnya, dengan edukasi ini diharapkan tutor mampu melalukan fasilitasi pembelajaran secara efektif dan efisien dalam kegiatan tutorial yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi dan Instansi.
"Mereka (Tutor UT) harus mampu merancang program tutorial untuk satu masa registrasi dan setiap pertemuan tatap muka. Kemudian melaksanakan kegiatan tutorial sesuai dengan model yang dirancang serta mengevaluasi hasil belajar mahasiswa dalam tutorial," terang Alumni Program Doktor Ilmu Politik UI ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |