Pendidikan

Digitech University Bandung Berkomitmen Cetak Lulusan Berjiwa Entrepreneur

Kamis, 27 Oktober 2022 - 06:34 | 322.46k
Sekretaris rektor Digitech University, Dr Supriyadi SE, M.Si (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Sekretaris rektor Digitech University, Dr Supriyadi SE, M.Si (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Seiring perkembangan teknologi yang makin canggih, kampus pun harus bertransformasi dengan situasi kondisi sekarang. Hal tersebut dilakukan oleh STIE STEMBI Bandung yang bertransformasi menjadi Universitas Teknologi Digital (Digitech University). 

Sebelumnya STIE STEMBI dikenal sebagai kampus penghasil wirausaha atau entrepreneur. Para lulusannya banyak yang menjadi pengusaha andal dan memberikan kebanggaan bagi STEMBI sebagai pencetak generasi pebisnis.

Advertisement

Namun, seiring dengan perkembangan zaman terutama di era digital seperti sekarang, keberadaan STEMBI harus bertransformasi menjadi universitas yang siap menghadapi perubahan teknologi. 

Digitech-University-2.jpg

Dr Supriyadi,S.E. M.Si. Sekretaris Rektor Digitech University menyatakan jika secara kelembagaan STEMBI sudah 'berubah' dan berganti menjadi Universitas Teknologi Digital atau dikenal dengan Digitech University.

"Surat Keputusan (SK) kita terima tanggal 29 Oktober 2022 dari LL Dikti wilayah Jawa Barat. SK- nya sendiri tertanggal 19 September 2022 dari Dirjen Dikti," ujarnya.

Pihaknya, lanjut, Supriyadi, memperjuangkan perubahan dari STEMBI menjadi Digitech University selama 14 bulan.

"Karena sudah berubah menjadi universitas, sekarang ada penambahan 4 prodi (program studi), yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV), Informatika, Teknik Industri, dan Hukum S1," ulas Supriyadi. 

Kemudian, kata Supriadi, AMIK HASS yang memiliki studi Sistem Informasi Diploma III, digabung ke Digitech University. AMIK HASS juga di bawah naungan yayasan yang sama yakni Yayasan Puncak Prestasi.

"Ketua Yayasan adalah Ibu Meilani Purwanti, SE., M.Si. Satu lagi, ada PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) yang berlokasi di kota Tegal, Jawa Tengah," paparnya. 

Sekarang ini, status kampus masih dalam masa transisi dari STIE STEMBI ke Universitas Teknologi Digital. Tentu, ujarnya, harus ada penyesuaian dalam berbagai aspek, mulai dari perangkat hingga organisasi. 

Digitech-University-3.jpg

"Kalau dulu strukturnya simple, ada ketua dan sebagainya. Sementara untuk universitas tentu berbeda. Kita sedang menata hal itu," ulas Sekretaris Rektor Universitas Teknologi Digital. 

Dalam masa transisi ini, jabatan rektor dipegang oleh Dr. Ir.HM Budi Djatmiko, M.Si,MEI.

"Di yayasan sudah ada perubahan kepengurusan. Secara legalitas, pak Budi Djatmiko tidak tertulis sebagai pengurus di Yayasan. Untuk hal tersebut, beliau berhak menjadi Rektor di Universitas Teknologi Digital atau Digitech University ini," papar Supriyadi. 

Struktur lengkap, lanjutnya, memang belum diperkenalkan karena mungkin juga sedang mencari bentuk yang paling ideal. "Kita juga mau fokus dulu pada penyiapan beberapa aspek peraturan, administratif dan lain-lainnya. SOP-nya sendiri pasti berubah," tutur Supriyadi.

Menurutnya, hal ini yang menjadi tantangan sekarang ."SK yang diterima injuri time. Artinya, masa penerimaan mahasiswa baru itu sudah mau selesai," ungkapnya.

Pada 29 September, pihaknya mendapat SK disahkan 4 prodi baru. "Nah yang jadi persoalan adalah prodi baru ini harus beroperasi sementara bagaimana mencari mahasiswa?" tanya Supriyadi. 

Maka, lanjutnya, fokus perhatian sekarang adalah berusaha dengan berbagai cara agar empat prodi baru ini bisa segera dimulai. Pihaknya  bisa langsung mengoperasikan keempat prodi itu bila sudah ada mahasiswanya.

"Jika tahun ini tidak terisi mahasiswa, maka akan mundur pengoperasiannya di tahun depan," jelas Supriyadi. 

Menurutnya, soal perizinan itu ada aturannya. Jika izin tersebut tidak segera direalisasikan maka bisa dicabut kembali. "Ini patut disayangkan," ujarnya.

Pihak kampus bersyukur karena secara kelembagaan sudah meningkat jadi universitas dengan empat prodi baru. "Maka kita berikan apresiasi kepada masyarakat, barangsiapa yang mau kuliah di 4 prodi baru tersebut, kita berikan potongan harga fantastis sebesar 70 persen," tuturnya.

Dia menjelaskan, informasi ini benar-benar 'hadiah' bagi masyarakat dimana biaya kuliah sekarang  mahal. Apalagi untuk jurusan seperti DKV, Hukum, Teknik Industri, dan Informatika.

Namun, Digitech University yang memiliki kompetensi pengajaran di bidang wirausaha dan bisnis digital memberikan potongan harga besar, yakni 70 persen bagi yang mau kuliah di sini.

"Jadi bagi yang memiliki putra, kolega, sahabat, saudara, teman atau siapapun yang berminat kuliah secara umum/reguler atau kelas karyawan, silakan untuk mendaftar," tutur Supriyadi. 

Berkaitan dengan perubahan menjadi universitas ini, lanjutnya, fokus yang pertama adalah pembenahan masa transisi. Fokus kedua, mengisi prodi baru supaya bisa beroperasi, tenggat waktunya sampai dengan pertengahan November.

"Karena pelaporan aktivitas perkuliahan itu sampai dengan pertengahan November. Jadi, kita punya waktu selama dua pekan lagi," jelas Supriyadi. 

Fokus berikutnya, lanjutnya, sambil berjalan berupaya mem-branding Digitech University sebagai kampus baru yang dikenal oleh masyarakat. Nanti akan ditangani oleh Rektor baru yakni, Dr. Ir.HM Budi Djatmiko, M.Si,MEI. 

"Jadi, Pak Budi sudah memiliki perencanaan bagaimana agar Digitech University ini dikenal luas oleh masyarakat dan mendapat tempat serta respons positif di hati masyarakat. Sehingga, ke depan makin banyak mahasiswa yang ingin melanjutkan akademiknya ke tingkat lebih tinggi di Digitech University," tutur Supriyadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES