Pendidikan

Menapaki Lustrum Kedua, Unuja Probolinggo Tegaskan Pusaka Trilogi dan Panca Kesadaran Santri

Minggu, 30 Oktober 2022 - 17:54 | 57.25k
Rektor Unuja Probolinggo KH Abdul Hamid Wahid di acara wisuda 1.115 mahasiswa dan mahasiswi Unuja (foto: Taufik Hidayat/TIMES Indonesia)
Rektor Unuja Probolinggo KH Abdul Hamid Wahid di acara wisuda 1.115 mahasiswa dan mahasiswi Unuja (foto: Taufik Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo, Jawa Timur memasuki lustrum kedua. Pada periode lima tahun kedua (2023-2027), kampus berbasis pesantren ini menegaskan trilogi dan panca kesadaran santri menjadi dasar dari segala upaya pengembangan ilmu dan teknologi.

Hal itu ditegaskan Rektor Unuja Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid saat berpidato di acara wisuda diploma, sarjana dan magister yang dilangsungkan di Aula Ponpes Nurul Jadid, Sabtu (29/10/2022). Ada 1.115 mahasiswa dan mahasiswi yang diwisuda dalam kesempatan itu.

“Upaya-upaya pengembangan ilmu dan teknologi di Unuja itu merupakan salah satu bentuk pengejawantahan dari Trilogi dan Panca Kesadaran Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid,” kata figur yang juga Kepala Pesantren Nurul Jadid itu.

Unuja-Probolinggo-2.jpgPengasuh Ponpes Nurul Jadid KH Moh Zuhri Zaini memberi tausiyah di acara wisuda Unuja Probolinggo (foto: Taufik Hidayat/TIMES Indonesia)

“Trilogi dan Panca Kesadaran Santri itu pusaka yang telah diwariskan kepada kita semua untuk menjamin keberkahan dan kebermanfaatan hidup kita di tengah masyarakat,” tambah peraih Anugerah TIMES Indonesia Award kategori Positive News Maker 2021 tersebut.

Trilogi Santri yang dimaksud Kiai Hamid meliputi: memperhatikan kewajiban fardlu ain, mawas diri dengan meninggalkan dosa-dosa besar, dan berakhlak baik kepada Allah dan makhluk.

Adapun Panca Kesadaran Santri Nurul Jadid yang dimaksud, meliputi: kesadaran beragama, kesadaran berilmu, kesadaran bermasyarakat, kesadaran berbangsa dan bernegara, dan kesadaran berorganisasi.
 
Kiai Hamid pun berpesan kepada wisudawan dan wisudawati, civitas akademika dan hadirian yang mengikuti acara wisuda, untuk menjaga dan melestarikan pusaka warisan itu dalam setiap langkah dan gerak kehidupan.

Figur yang pernah duduk di kursi komisi X DPR-RI ini menyatakan, pada 2023-2027 Unuja Probolinggo diproyeksikan dapat meningkatkan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang inovatif, berorientasi kebermanfaatan, serta berkontribusi langsung kepada masyarakat dan pembangunan nasional.

Menurutnya, arah visi Unuja Probolinggo pada periode itu 2027 adalah “Menjadi perguruan tinggi unggul di level nasional (excellent national university) yang khas dengan budaya mutu akademik berbasis kepesantrenan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkontribusi pada hilirisasi riset inovasi tingkat nasional.”

Unuja-Probolinggo-3.jpgSosialisaai ISO di Unuja Probolinggo tahun 2019 (foto: Humas Unuja)

Arah visi tersebut, lanjutnya, juga menegaskan posisi Unuja Probolinggo sebagai institusi pendidikan tinggi di  tengah-tengah masyarakat. Baik nasional maupun secara global. 

“Kita ketahui bersama, Indonesia di tahun ini memegang peranan penting sebagai Presidensi dari Group of Twenty atau disebut G20. Dalam presidensi kali ini, fokus negara-negara di dunia dapat disimpulkan dalam satu kalimat ringkas yang menjadi slogan dari Presidensi G20: Recover Together, Recover Stronger.  

Menurutnya, tema itu diangkat Indonesia, menimbang dunia yang masih dalam tekanan akibat Pandemi Covid 19, memerlukan suatu upaya bersama dan inklusif, dalam mencari jalan keluar pemulihan dunia. 

Dalam konteks itu, terang Kiai Hamid, Unuja Probolinggo sebagai perguruan tinggi pesantren berkomitmen terus berkontribusi dalam memperkuat ketahanan bangsa dan negara Indonesia dari berbagai ancaman, termasuk resesi dunia. 

Dalam rencana strategis periode ke-2 di tahun 2023-2027, Unuja Probolinggo juga akan fokus pada tiga sektor prioritas yang dinilai menjadi kunci bagi pemulihan dunia yang kuat dan berkelanjutan. 

Pertama, penguatan arsitektur kesehatan global yang dilakukan melalui inisiasi pendirian pusat layanan terpadu ibu dan anak. 

Pusat layanan ini akan memadukan peran tenaga kesehatan, pendidik, tokoh agama, advokat, pengusaha, dan psikolog untuk memberikan layanan kepada masyarakat secara berkelanjutan melalui layanan pra nikah, layanan nikah, layanan ibu hamil, dan layanan ibu dan balita.

Kedua, transformasi digital dengan membangun pengetahuan dan ketahanan cyber di masyarakat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan di perguruan tinggi maupun di pondok pesantren.

Ketiga, transisi energi yang diwujudkan dengan gerakan membangun energi baru terbarukan yang andal, aman, efisien dan berkelanjutan di berbagai sektor vital. 

Dalam konteks ini, Unuja Probolinggo telah memulai dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang memanfaatkan potensi alam di lingkungan sekitar. 

“Selain untuk menegaskan posisi di tengah pentas peradaban saat ini, upaya-upaya pengembangan ilmu dan teknologi di Unuja Probolinggo itu merupakan salah satu bentuk pengejawantahan dari Trilogi dan Panca Kesadaran Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid,” kata KH Abdul Hamid Wahid. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES