Inovasi Terbaru, ITTelkom Surabaya Ciptakan Sistem Monitoring dan Kendali Budidaya Melon

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dewasa ini kegiatan bertani dapat memanfaatkan teknologi di mana monitoring tanaman dapat dilakukan secara otomatis menggunakan alat. Sebagai Perguruan Tinggi berstandar internasional berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), Institut Teknologi Telkom Surabaya atau ITTelkom Surabaya telah mengembangkan alat sistem monitoring dan kendali budidaya khususnya tanaman melon. Dengan menggandeng Puspa Lebo, pengembangan alat ini lolos matching fund Kedaireka.
Penelitian yang dilakukan sejak Agustus 2022 lalu ini telah melalui serangkaian kegiatan mulai dari observasi menggelar focus group discussion (FGD), penyerahan alat hibah ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, dan acara puncak yakni Launching dan serah terima alat matching fund Kedaireka di Puspa Lebo yang berlokasi di Jalan Raya Lebo, Sidoarjo. Pada acara penyerahan tersebut, Rektor ITTelkom Surabaya, Dr. Tri Arief Sardjono hadir secara langsung.
Advertisement
Rektor ITTelkom Surabaya Dr Tri Arief Sardjono menyampaikan, bahwa inovasi ini merupakan hasil dari sebuah kerja sama yang luar biasa.
"Bagaimana secara bersama kita bisa menciptakan alat yang dapat membantu budidaya tanaman menuju level yang lebih tinggi lagi. Sebelumnya ini sudah dilakukan di ITTelkom Surabaya di mana kami menggunakan vertical urban farming untuk melakukan budidaya beberapa tanaman, melon salah satunya. Setelah banyaknya trial and error pada green house kami, berbagai macam data selama proses itu berhasil kami kumpulkan dan terciptalah prototipe yang lebih baik untuk kendali budidaya melon," jelas Rektor ITTelkom Surabaya Dr Tri Arief Sardjono, Senin (5/12/2022).
Data yang dimaksudkan adalah karakter tanaman dan bagaimana mereka merespon pada unsur hara, kelembapan, hingga jenis pupuk tertentu yang nantinya akan terlihat dari proses pertumbuhan hingga hasil buahnya.
Data-data tersebut nantinya masuk ke kontroler yang dikirimkan ke Cloud dan secara otomatis mesin akan memahami apa yang harus dilakukan secara otomatis.
Alat ini dapat dikontrol lewat smartphone dan website, artinya menyalakan secara manual dan melihat sensor-sensor tadi.
Data dari sensor akan dikirimkan ke kontroler yang dikoneksikan langsung, khusus untuk disini (Puspa Lebo) dibagi menjadi 3 area karena bidang tanah yang luas.
"Secara otomatis alat akan memerintahkan untuk melakukan penyiraman otomatis dan lainnya," jelas Tri Arief Sardjono saat memaparkan cara kerja alat dengan singkat.
Pada kesempatan yang sama, Drs. Ec. Edy Hermawan, MM, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura mengungkapkan harapannya dengan adanya alat tersebut.
“Dengan adanya teknologi ini, memantau keseluruhan unit akan mudah dan efisien serta menghemat waktu. Saya mewakili rekan-rekan di Puspa Lebo berharap kerjasama ini dapat terus terlaksana ke depannya dan kami di Puspa Lebo dapat memanfaatkan teknologi dengan baik," paparnya.
Diketahui, Institut Teknologi Telkom Surabaya telah mengembangkan alat sistem monitoring dan kendali budidaya khususnya tanaman melon. Dengan menggandeng Puspa Lebo, pengembangan alat ini lolos matching fund Kedaireka.
Penelitian yang dilakukan oleh ITTelkom Surabaya sejak Agustus 2022 lalu ini telah melalui serangkaian kegiatan mulai dari observasi menggelar focus group discussion (FGD), penyerahan alat hibah ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, dan acara puncak yakni Launching dan serah terima alat matching fund Kedaireka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |