Pendidikan

Prof Warsono: Empat Tahun Khofifah-Emil Berhasil Tekan Disparitas Pendidikan

Senin, 13 Februari 2023 - 20:35 | 106.07k
Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Dr Warsono, MS. (FOTO: Dok. Pribadi)
Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Dr Warsono, MS. (FOTO: Dok. Pribadi)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Hari ini pasangan duet kepemimpinan Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Dardak tepat memasuki tahun keempat. Ratusan penghargaan dan prestasi berhasil ditorehkan. Antara lain upaya konkrit dalam mewujudkan Program Jatim Cerdas. 

Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Dr Warsono, MS mengungkapkan bahwa provinsi paling ujung di Pulau Jawa ini memiliki jumlah penduduk sekitar 41 juta jiwa. Sehingga, juga memiliki persoalan yang tidak mudah dipecahkan. 

Salah satu permasalahan tersebut adalah adanya disparitas antar daerah yang masih cukup tinggi. Hal juga juga tergambar dari kemampuan daerah untuk membiayai pendidikan. 

Ada daerah-daerah yang cukup memiliki dana untuk membiayai pendidikan seperti Surabaya dan Malang, tetapi juga masih ada daerah-daerah yang kemampuannya masih sangat minim. 

"Memang harus diakui bahwa angka partisipasi siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi masih rendah. Lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi baru sekitar 32,3 persen," ungkap Prof Warsono kepada TIMES Indonesia, Senin (13/2/2023). 

Ia menambahkan SMK yang melanjutkan ke perguruan tinggi masih sekitar 20 persen. Di sisi lain angka pengangguran lulusan SMK juga masih tinggi. 

Belum lagi angka melek huruf di jawa Timur juga menghadapi masalah. Karena, sebagian masyarakat yang tinggal di pondok pesantren dengan kemampuan membaca huruf Arab tidak diakui mampu membaca dan menulis. Akibatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur juga kalah dibanding dengan provinsi lain di Jawa. 

"Padahal jumlah pondok pesantren di Jawa timur sangat banyak, jumlahnya mencapai ribuan," tandas mantan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut. 

Atas dasar itu, Prof Warsono mengapresiasi Gubernur Khofifah karena mencanangkan Program Jatim Cerdas. Program tersebut juga disertai pengalokasian anggaran untuk menunjang keberhasilan.

"Dalam bidang pendidikan di Jawa Timur di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi, MT memang ada beberapa program yang dilakukan untuk mewujudkan Jatim Cerdas," tuturnya. 

Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan IPM melalui Recognition Pembelajaran Lampau (RPL) bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur. 

Dengan program ini, setiap warga negara yang telah memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pengalaman bekerja di lapangan diakui sebagai hasil pembelajaran dalam bentuk SKS.  

Sementara untuk mengatasi pengangguran di SMK, Kepala Dinas Pendidikan Wahid atas arahan Gubernur Khofifah sangat getol mendorong program BMW (Bekerja, Melanjutkan ke perguruan tinggi dan Wirausaha) khususnya pada SMK PK. 

"Program itu juga berhasil melahirkan wirausahawan muda  baik secara pribadi (perseorangan maupun secara kelembagaan (sekolah)," sambungnya. 

Prof Warsono menyebut, hampir setiap SMK PK memiliki produk-produk yang berbasis bahan lokal yang diolah menjadi produk-produk unggulan dengan kemasan yang layak dipasaran di pasar-pasar modern. 

Gubernur Khofifah melalui Kepala Dinas Pendidikan Jatim sangat getol untuk mendorong dan memotivasi siswa-siswa khususnya SMK menjadi pengusaha- pengusaha muda dengan mengembangkan kreatifitas mereka. 

Khofifah-3.jpgGubernur Khofifah bersama para siswa SMA di Surabaya. (FOTO: Dok.Dinas Pendidikan Jatim)

Beberapa siswa SMK memang telah berhasil menjadi entrepreneur dengan penghasilan yang cukup besar. Kegigihan Gubernur Khofifah melalui Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jatim mampu menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan  angka partisipasi melanjutkan ke perguruan tinggi di Jawa Timur.

Dalam mengatasi pendemi Covid 19 kemarin, Pemprov Jatim mengeluarkan kebijakan dengan memberi kesempatan masuk sekolah dalam jumlah terbatas.

Gubernur Khofifah tidak menutup secara total kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk mengurangi resiko learning lost. Kebijakan ini tampaknya berdampak pada perolehan peringkat Jawa Timur sebagai provinsi yang paling banyak siswanya yang diterima masuk ke perguruan tinggi, serta perolehan prestasi dalam lomba-lomba science

Dampak Covid-19 secara tidak langsung juga mendorong pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar. Selama pandemi, proses belajar mengajar sebagian dilakukan dengan online, yang tentu membutuhkan perangkat dan keterampilan para guru. 

"Respon dan kebijakan Pemprov Jatim dalam hal ini cukup baik. Dinas pendidikan banyak melakukan pelatihan kepada para guru agar terampil dalam menggunakan teknologi dan mengembangkan inovasi dalam pembelajaran," ucapnya. 

Kebijakan Wahid Wahyudi sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jatim yang cukup melegakan para guru antara lain adalah memberi kesempatan kepada para guru mengajar di sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggal mereka.  

Kebijakan ini selain berdampak kepada penghematan biaya hidup para guru, juga mendorong para guru untuk bekerja lebih aktif dan tepat waktu, serta mengurangi potensi terjadinya keretakan rumah tangga.

Sebagai provinsi yang memiliki masyarakat yang berbasis Nahdliyin, Jawa Timur memiliki jumlah madrasah yang sangat banyak. Mulai dari MI, MTs dan MA. Jumlah madrasah yang dikelola oleh masyarakat mencapai 13 ribu lebih. Keberadaan sekolah swasta tentu membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan. 

Oleh karena itu sudah seharusnya dan sewajarnya jika pemerintah mengapresiasi dan memberi dukungan dana terhadap sekolah swasta.  

"Perhatian Khofifah terhadap sekolah madrasah bisa dimaklumi. Selain  merupakan tanggungjawab pemerintah,  Beliau juga berlatar belakang Nahdliyin.  Sepanjang yang saya ketahui upaya Pemprov Jatim dalam mengatasi masalah pendidikan cukup baik. Ada konsistensi antara program dengan penganggaran dan kebijakan," jelasnya. 

"Kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan Jatim yang kreatif disertai dengan motivasi yang tinggi memang telah membawa kemajuan. Berbagai hasil nyata memang bisa dilihat dan dirasakan," ungkap Prof Warsono. 

Gubernur Khofifah, Ibu Pendidikan 

Khofifah adalah Ibu Pendidikan Jatim. Ia berhasil meraih berbagai penghargaan karena memiliki komitmen dalam pengembangan serta mewujudkan pendidikan inklusif.

Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut menjadi tokoh pelopor dalam bidang edukasi dengan torehan banyak medali. 

Antara lain Penghargaan Gubernur Peduli Terhadap Pengembangan Madrasah Diniyah atas partisipasi terhadap program FKDT dan Bantuan Kegiatan Pada Guru-guru Diniyah dan Madrasah dari Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah-Takmiliyah (FKDT). 

Kemungkinan Anugerah Ki Hajar Kategori Madya Tingkat Provinsi atas Inovasi TIK melalui Realisasi E-Administrasi dari Kemendikbud RI dan Penghargaan Peduli terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan di Jatim dari Pengurus Besar PGRI. 

Selanjutnya adalah Penghargaan Anugerah Pendidikan Indonesia (API) atas Berbagai Strategi yang dilakukan Pemprov Jatim untuk Meningkatkan Akses Pendidikan bagi Masyarakat Luas dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) tahun 2022. 

Penghargaan ini diserahkan dalam perhelatan Global Educational Supllies dan Solutions atau GESS Asia di Jakarta Convention Center (JCC).

GESS Asia adalah pameran khusus sektor pendidikan yang menjadi ajang bagi para penyedia produk dan jasa serta teknologi bagi dunia pendidikan.

Gubernur Khofifah menjadi satu-satunya gubernur di Indonesia yang meraih penghargaan sesuai surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia no: 230/PP/KEP/13/IX/2022. 

Berbagai keberhasilan dan penghargaan di bidang pendidikan yang diperoleh Pemprov Jawa Timur turut mengantarkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima apresiasi sebagai Governor of the year for Education and Empowerment 2022.

Predikat tersebut diberikan pada malam penganugerahan Metro TV People of The Year. Apresiasi itu diterima Gubernur Khofifah, lantaran Jawa Timur memborong berbagai prestasi, khususnya di bidang pendidikan dan pemberdayaan.

Antara lain  menduduki peringkat tertinggi di Indonesia dengan perolehan siswa Jawa Timur menjadi yang terbanyak lolos SBMPTN  dan SNMPTN tahun 2022. Termasuk Jatim menjadi juara umum Olimpiade Sains Nasional tahun 2022 untuk ketiga kalinya mulai tahun 2020, 2021 dan 2022.

Penghargaan tersebut juga didasari atas kinerja pendidikan di Jawa Timur yang dinilai mendapatkan penilaian tertinggi di Indonesia versi Kemendagri Tahun  2021 yang diumumkan Tahun 2022. 

Dimana Kemendagri menilai bahwa indeks kinerja pendidikan Jawa Timur mencapai 4,2308 poin mengungguli 33 provinsi yang lain di Indonesia.

Selain itu, pada Agustus tahun 2022, dalam rangka HUT ke-64 LAN RI, Pemprov Jatim mendapatkan dua kategori Penghargaan. Yakni Terbaik I Lembaga Pelatihan Tingkat Pemerintah Daerah dan Inovasi Pengembangan Materi Micro Learning.

Khofifah mengatakan bahwa semua penghargaan tersebut merupakan kinerja dan ikhtiar bersama seluruh elemen strategis pendidikan di Jawa Timur. Bahkan, alokasi anggaran pendidikan di Jatim mendapat porsi besar sebesar Rp7,959 triliun atau 27,33 persen dari total belanja daerah.

Hal ini telah memenuhi alokasi fungsi pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari total belanja daerah sesuai amanat dalam Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

Program tersebut diwujudkan dalam upaya peningkatan kesejahteraan GTT dan PTT Sekolah, mutu pendidikan SMK, serta peningkatan profesionalitas guru dan tenaga Pendidikan terus dilakukan melalui berbagai upaya.

Khofifah menjelaskan bahwa berbagai strategi yang telah dilakukan oleh Pemprov Jatim bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat secara luas. 

"Tentunya juga sebagai pembuktian bahwa perencanaan terkait skala prioritas di bidang pendidikan sejalan dengan prioritas dalam pembangunan nasional utamanya pengembangan sumberdaya manusia," kata Gubernur Khofifah. 

Buah prestasi yang diraih oleh Jawa Timur ini juga sebagai indikator untuk memastikan bahwa layanan pendidikan di Jawa Timur  dapat memberikan pelayanan dan kualitas terbaik bagi masyarakat.

"Selanjutnya kami harus terus meningkatkan lebih baik lagi. Saya menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak baik dari jajaran Pemprov, kabupaten dan kota yang telah bekerja keras menjaga marwah dan kualitas pendidikan di Jawa Timur," kata Khofifah.

Terlebih, rasa terimakasih tersebut disampaikan kepada insan tenaga pendidikan yang telah berjerih payah terus memajukan pendidikan di Jawa Timur.

"Tak berhenti disini, kami terus mengembangkan berbagai strategi yang dilakukan Pemprov Jatim untuk meningkatkan akses dan pemerataan kualitas  pendidikan bagi masyarakat luas," ujarnya.

Menurut Khofifah, besaran dana APBD Pemprov Jatim di sektor pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi pendidikan yang berada di bawah kewenangan Pemprov saja (SMA, SMK, SLB), namun juga dialokasikan untuk peningkatan kualitas di tingkat Madrasah Aliyah dan Madrasah Diniyah.

Oleh karena itu, Gubernur Khofifah juga meraih Penghargaan Khusus atas Capaian SMA, SMK dan SLB atas Penerapan IKM Terbanyak se-Indonesia dari Jawa Pos Radar Bromo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES