Sekolah di Kota Malang Bakal Punya Esktrakurikuler E-Sport

TIMESINDONESIA, MALANG – Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang bakal menambahkan ekstrakurikuler e-sport untuk para murid SD dan SMP di Kota Malang.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan, penambahan esport sebagai ekstrakulikuler baru di Kota Malang ini, merupakan langkah pemerintah untuk mewadahi minat dan bakat siswa dalam dunia game online.
Advertisement
"Selama ini memang belum ada (ekstrakulikuler esport) di Kota Malang," ucapnya.
Penambahan e-sport sebagai ekstrakulikuler ini menjadi penting untuk di realisasikan, karena saat ini pemerintah telah mengakui olahraga elektronik ini sebagai salah satu cabang olahraga yang di pertandingan secara resmi.
Selain itu, para murid SD dan SMP kebanyakan juga sudah tidak asing dengan game online. Bahkan tidak jarang dari mereka banyak menghabiskan waktu dengan bermain game online.
Sehingga hal ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk menampung hobi siswa, agar menjadi lebih bermanfaat dan terkontrol.
"Sehingga ketika diwadahi dengan benar, hobi para milenial ini mungkin nanti akan bisa menjadi sesuatu yang membanggakan," imbuhnya.
untuk mengawali hal baru ini, pihaknya akan menunjuk sebanyak 35 sekolah sebagai pilot projects. Yang terdiri atas 10 SMP dan 25 SD.
”Untuk jenjang SMP, setiap kecamatan nantinya ada dua sekolah yang dipilih," ucapnya saat dihubungi.
Untuk jenjang SD, 25 sekolah yang dipilih akan tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Malang. Yakni Kecamatan Kedungkandang, Blimbing, Lowokwaru, Klojen, dan Sukun. ”Akan ditunjuk lima sekolah per kecamatan,” imbuhnya
Untuk pelaksanaan ekstrakulikuler baru ini, pihaknya menyebut hal ini sudah bisa dilakukan pada tahun ajaran baru 2023 ini. Namun pihaknya belum bisa memastikan sekolah mana saja yang nanti akan ditunjuk untuk melaksanakan tambahan kegiatan sekolah di luar jam pelajaran ini.
”Ini masih gambaran saja, belum tahu sekolah-sekolah mana saja yang akan dipilih," tutur Suwarjana.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya mengaku akan segera berkordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang dan beberapa lembaga terkait.
Sehingga nanti akan ada pihak profesional yang memberikan arahan yang tepat, kepada para murid SD dan SMP di Kota Malang yang gemar bermain game online.
“Kami perlu duduk bareng terlebih dahulu dengan KONI dan teman-teman organisasi e-sport,” kata Suwarjana. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |