Universitas Muhammadiyah Lamongan Akan Beli Bangkai Pesawat Temuan Nelayan Weru

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) dalam hal ini Fakultas Sains, Teknologi dan Pendidikan (FSTK), berminat untuk membeli bangkai pesawat yang ditemukan nelayan Desa Weru, Kecamatan Paciran.
Dekan Fakultas Sains, Teknologi dan Pendidikan Umla, Eko Handoyo mengungkapkan niatan untuk membeli bangkai pesawat tersebut semata-mata karena alasan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Advertisement
"Kami berniat membeli, untuk kami bawa ke Umla, untuk kita jadikan sebagai bahan riset. Kita sengaja menarik bangkai pesawat ini ke dunia pendidikan, agar tidak masuk dalam dunia kolektor, atau bahkan hanya menjadi besi tua," kata Eko, Rabu (24/5/2023).
Menurut Eko, jika dilihat sepintas, bentuk pesawat yang ditemukan nelayan Desa Weru tersebut seperti pesawat kuno dan kemungkinan besar memiliki nilai sejarah. Sehingga akan sangat disayangkan jika sampai terbengkalai begitu saja.
Apalagi, kata Eko, di Umla memiliki Prodi Teknik Industri, oleh karena itu pihaknya ingin menjadikan pesawat tersebut sebagai inventaris di laboratorium teknik industri.
"Dari pesawat itu ada komponen dan bagian-bagiannya, sehingga bisa menjadi bahan riset untuk prodi teknik industri, khususnya terkait desain pesawatnya seperti apa, kemudian materialnya juga. Karena kalau dilihat dari bentuknya itu jenis pesawat lama, bahkan tidak menutup kemungkinan dari masa perang dunia ke-2, dan bisa bertahan sekian puluh tahun di kedalaman laut, tentu hal itu yang menjadi keinginan kami untuk melakukan riset," tuturnya.
Lebih lanjut Eko mengatakan, keinginan untuk membeli bangkai pesawat tersebut sudah disampaikan kepada warga dan tokoh masyarakat Desa Weru. Selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Selanjutnya, ketika diperbolehkan membeli bangkai pesawat tersebut, nantinya akan dibuatkan mini museum di Umla, agar masyarakat Lamongan bisa melihat bangkai pesawat yang ditemukan nelayan Desa Weru tersebut.
"Kami juga akan terbuka bagi siapa saja yang ingin meneliti pesawat ini, bisa datang ke kampus Umla," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penemuan bangkai pesawat tersebut bermula ketika nelayan Desa Weru, Kecamatan Paciran yang sedang mecari ikan di perairan utara Lamongan, Minggu (21/5/2023). Jaraknya sekitar 12 mil dari bibir pantai. Ketika itu, jaring nelayan tersangkut bangkai pesawat di dasar laut dengan kedalaman kurang lebih 30 meter. Setelah dievakuasi dan terlihat bentuk secara jelas, bangkai pesawat itu disebut-sebut sisa Perang Dunia ke-2. Penemuan itu pun menarik minat Universitas Muhammadiyah Lamongan untuk membeli bangkai pesawat tersebut, untuk dijadikan bahan riset. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |