11 Mahasiwa Jepang Belajar Bahasa Indonesia di STIE Malangkucecwara

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 11 orang mahasiwa asal Jepang belajar bahasa dan budaya Indonesia di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang Kucecwara. 9 dari mereka adalah mahasiswa asal Kanda University of International Studies Jepang yang sedang mengikuti program Hanabi, atau program Intensif belajar bahasa Indonesia yang diadakan oleh Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), sedang dua lainya mengikuti program BIPA Khusus.
Ketua STIE Malangkucecwara, Drs. Bunyamin MM PhD mengatakan, program ini merupakan hasil kerjasama yang dilakukan STIE Malang Kucecwara Dengan Kanda University. Para peserta, bakal berada di Malang selama 1 bulan. "Ini sebuah kebanggaan, mahasiswa asing belajar bahas indonesia di STIE Malang kucecwara," ucapnya Sabtu (5/8/2023).
Advertisement
Ditempat yang sama, Direktur Indonesian Studies Program Malangkuçeçwara School of Economics (ISP MCE), Suprapti menambahkan, mahasiswa asal Jepang yang saat ini belajar disana merupakan angkatan ke 23.
Mereka akan ditempatkan di guest house yang dekat dengan kampus. Setiap mahasiswa, ditempatkan di lokasi yang berbeda, dan dibaurkan dengan penduduk lokal. Sehingga, mau tidak mau, mereka harus menggunakan bahasa Indonesia ketika berinteraksi.
Suprapti menjelaskan, program ini dinamai Hanabi dari bahasa jepang, yang artinya adalah kembang api. "Seperti kembang yang terkenal di jepang, harapanya, program ini juga bisa dilihat dan dinikmati oleh banyak orang," ucapnya.
Dengan mengangkat tema Pesona Indonesia, dia berharap para mahasiswa asing itu bisa belajar dengan baik bahasa dan Kebudayaan yang ada di Indonesia. Sehingga bisa menyebarkannya di seluruh dunia, khususnya di Jepang sendiri.
"Kami berharap, mahasiswa yang belajar disini akan tahu tentang Indonesia, apa yang mempesona, dan menyebarkannya ke negaranya," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.