Pendidikan

Pengabdian Masyarakat FK UB Ajak Anak Berkebutuhan Khusus Membatik Motif Histologi

Minggu, 13 Agustus 2023 - 13:48 | 82.14k
Peserta membatik terlihat luwes saat mencanting kain dalam acara membatik bersama di FK UB, Minggu (13/08/23). (FOTO: Ullil Amri/TIMES Indonesia)
Peserta membatik terlihat luwes saat mencanting kain dalam acara membatik bersama di FK UB, Minggu (13/08/23). (FOTO: Ullil Amri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran (FK UB) Universitas Brawijaya mengadakan pelatihan membatik. Istimewanya, acara ini diikuti oleh peserta yang merupakan anak berkebutuhan khusus. 

Acara yang diselenggarakan hari Minggu (13/08/2023) di gedung A Fakultas Kedokteran UB ini, merupakan kerja sama Pengabdian Masyarakat FK UB dan Fatima Child Centre yang merupakan klinik tumbuh kembang terpadu interdisipliner anak. 

Advertisement

Sebanyak 30 peserta belajar membatik bersama. Peserta datang dari komunitas WORLDS (Walk Together and Love People With Down Syndrome) dan ABK Mom's Craft yang merupakan komunitas ibu-ibu yang memiliki anak dengan berkebutuhan khusus mulai dari tunarungu, tunadaksa, ataupun disabilitas mental. 

Batik yang dimotif merupakan batik motif histologi, yaitu motif berdasarkan sistem jaringan tubuh manusia. Dr. Indriati Dwi Rahayu, M.Kes selaku ketua pelaksana menuturkan bahwa sel dalam tubuh manusia itu bentuknya simpel. Bulat, lonjong panjang, lonjong pendek.

"Meskipun begitu, kita bisa melihat keindahan dalam sel jaringan tubuh kita. Karena itu kenapa kita tidak menuangkan keindahan tersebut dalam sebuah seni," tutur dosen Histologi FK UB tersebut. 

Acara membatik ini didampingi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi: LSP Batik yang beregerak di bawah Kementerian Perindustrian.

Mereka menjelaskan tentang definisi batik, alat dan bahan membatik, serta tata cara membatik yang baik dan benar. Karena batik merupakan warisan dunia yang sudah diresmikan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009, maka kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga dan melestarikan warisan leluhur kita. 

Terlihat para peserta senang dan juga antusias. Meskipun awalnya merasa takut karena panas yang dirasakan dari panci isi lilin, tapi lama kelamaan mereka terbiasa dan luwes dalam memegang canting. Para orang tua yang mendampingi juga telaten untuk membimbing sang anak menyelesaikan motif batik yang dipunya.

Besar harapan dengan diselenggarakan acara ini dapat menumbuhkan bakat-bakat dari para peserta.

Founder Fatima Child Care, dr. Ariani, M.Kes, Sp.Ak mengatakan acara yang digelar Pengabdian Masyarakat FK UB seperti ini semoga mendatangkan banyak manfaat. "Semoga para orang tua dapat melihat bakat anaknya walau berbeda dengan yang lain. Bisa saja dengan membatik ini mereka bisa membuat pameran ataupun menjadi daya jual karya dari anaknya," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES