Pendidikan

Talkshow Puncak TPN X, Iwan Syahril: Tiga Hal yang Harus Dimiliki Guru Abad ke-21

Senin, 23 Oktober 2023 - 10:19 | 44.36k
Para narasumber saat talkshow di puncak Temu Pendidik Nusantara X di Gelora Bung Karno. (Foto: Panitia TPN X for TIMES Indonesia)
Para narasumber saat talkshow di puncak Temu Pendidik Nusantara X di Gelora Bung Karno. (Foto: Panitia TPN X for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cerita Guru Belajar menggelar talkshow bertajuk Guru Masa Kini untuk Murid Abad 21. Talkshow ini masuk dalam rangkaian puncak Temu Pendidik Nusantara X yang diadakan pada Sabtu (21/10/2023) di Basketball Hall, Gelora Bung Karno.

Hadir Iwan Syahril, Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, sebagai narasumber. Menurut Iwan, ada tiga hal yang harus tercermin oleh guru di abad ke-21.

Advertisement

Pertama, memiliki filosofi yang berpihak pada murid. Indikatornya adalah mereka menjadi guru memang karena keinginan hati untuk melayani murid.

“Menjadi guru untuk menjadi guru. Kadang tercampur, jadi guru untuk jadi pekerjaan atau sekadar status . Apa yang kemudian sering terjadi? Ketika, oh, saya sudah dapat status ini, sudah, perfomanya mentok,” jelas Iwan.

“Tapi ketika guru menjadi guru, ada keinginan untuk terus mau meningkatkan kompetensi. DI abad manapun, guru seperti ini yang kita butuhkan,” lanjutnya.

Kedua, guru untuk murid abad ke-21 dan masa depan perlu memiliki pikiran terbuka dan terus belajar. Lalu yang ketiga, menjadi guru problem solver. Guru problem solver tidak terus fokus pada masalahnya, melainkan berusaha mencari penyelesaiannya.

“Filosofinya, tak ada rotan, akar pun jadi. Dia akan lihat, ada apa di sekitarnya dan memanfaatkannya untuk memberikan pembelajaran terbaik untuk murid-muridnya,” terang Iwan.

Iwan menjelaskan, Kurikulum Merdeka dan berbagai kebijakan di dalamnya juga merupakan upaya pemerintah membentuk ekosistem pendidikan yang dibutuhkan guru masa kini. Kurikulum Merdeka memberikan kepercayaan pada guru untuk bisa berinovasi, memberikan pembelajaran yang dibutuhkan oleh murid yang beragam setiap daerahnya.

Suci Hendrina, Head of CSR PT Paragon Technology and Innovation, turut hadir menjadi narasumber talkshow. Dia mengatakan, selain pemerintah, pihak korporasi pun perlu memberikan dukungan pada guru.

“Peran korporasi membersamai guru-guru untuk grow bareng. Kami di Paragon membersamai melalui Wardah Inspiring Teacher. Itu adalah wadah  untuk kita sama-sama punya tempat belajar bareng,” terang Suci.

Suci pun menyepakati jika guru yang dibutuhkan adalah guru yang bisa memahami kebutuhan muridnya. “Kalau di korporasi namanya consumer centric, kalau guru konsumennya adalah murid, pihak yang sangat butuh dipahami,” tutur Suci.

Selain itu, menurutnya murid juga butuh guru yang memiliki kerendahan hati untuk terus belajar. Dia berharap, forum seperti Temu Pendidik Nusantara bisa terus menginspirasi guru untuk bisa menjadi pelajar sepanjang hayat.

Tidak hanya Iwan dan Suci, talkshow tersebut juga menghadirkan Emma Sri Martini, direktur keuangan PT Pertamina dan Tuty Marmiaty, guru penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara Langkat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES