Upaya PSP UB untuk Menjadikan Candi Penataran Sebagai Landmark Kabupaten Blitar
TIMESINDONESIA, MALANG – v class="flex flex-col flex-grow gap-3 gizmo:gap-0 max-w-full">
Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya (PSP UB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Branding, Komunikasi, dan Identitas: Representasi Visual Candi Penataran sebagai Landmark Kabupaten Blitar".
Kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) PSP UB ini diselenggarakan di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar pada Jumat, 17 November 2023 kemarin.
Advertisement
Drs. Eka Purwanta M.M., mewakili Sekretaris Daerah sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra, menyambut antusias kedatangan Tim Pengmas PSP UB. Eka mengungkapkan bahwa acara ini dianggap luar biasa. Dia berharap dapat menjadi awal kerjasama yang baik dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar (Disbudparpora).
Acara FGD PSP UB "Branding, Komunikasi dan Identitas: Representasi Visual Candi Penataran sebagai Landmark Kabupaten Blitar", di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar, Jumat, (11/2023)(FOTO: PSP UB)
Eka juga berharap upaya yang dilakukan PSP UB ini berdampak positif untuk Kabupaten Blitar khususnya dalam konteks branding.
Dr. Verdy Firmantoro, S.I.Kom., M.I.Kom., Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), yang mewakili PSP UB saat itu, menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat ini adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara akademis dan kebutuhan masyarakat.
"Harapannya, kami sebagai akademisi bisa saling membantu dan memberikan solusi," ucap Verdy, Sabtu (18/11/2023). Dia berharap program yang dilakukan PSP UB kemarin itu, bisa menjadi wadah kerjasama yang kolaboratif antara PSP UB dan Kabupaten Blitar dalam penguatan jejaring kampus dengan pemerintah.
FGD ini didanai oleh Hibah Penguatan Riset Pusat Studi LPPM-UB tahun 2023 dan dihadiri oleh perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Trowulan Jatim, Kepala Bidang Pemasaran Disbudparpora beserta tim, dan perwakilan masyarakat umum.
Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr. Ngesti Dwi Prasetyo, S.H., M.Hum. ini, melibatkan sejumlah pakar, seperti Prof. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.H.; Dr. Ir. Edi Susilo, M.S.; Dhiana Puspitawati, S.H., LL.M., Ph.D.; Diah Pawestri Maharani, SH., MH.; Airin Liemanto, SH., LL.M.
Tim lapangan juga turut berperan, termasuk Dr. Verdy Firmantoro, S.I.Kom., M.I.Kom.; dan Zainal Arifien, S.Kom, M.Kom.; Rizki Febrianto Supriyadi, S.Sn.; Aditya Prastian S., S.H., M.H.; Diah Charisma Lestari, S.I.Kom.; serta M. Iqbal Shofa Faidlunnaja.
Peserta FGD terlihat antusias dan tertarik dengan jalannya diskusi tersebut. Dorongan dari peserta untuk menindaklanjuti kegiatan ini tidak hanya sebatas diskusi hari ini, tetapi juga menantikan program berikutnya. Yanti, salah satu peserta, dengan antusias bertanya, "Saya sangat tertarik dengan kegiatan ini, ke depannya wujud konkret apa yang dapat kami lakukan berikutnya dari pihak Disbudparpora?"
Zainal Arifien, S.Kom., M.Kom., menekankan bahwa hal terpenting dari program yang akan digagas adalah pengumpulan data.
"Di era big data saat ini, mengumpulkan berbagai data adalah hal yang penting dilakukan, misalnya data pengunjung. Dari data tersebut kita bisa mengolah dan menentukan langkah selanjutnya yang akan kita ambil," ujar Afien. Harapannya, tim sebagai pihak akademisi dapat mewujudkan cita-cita untuk menjadi fasilitator daerah dalam mewujudkan city branding Kabupaten Blitar.
Dengan kolaborasi yang erat antara akademisi dan pemerintah daerah, diharapkan program ini akan memberikan kontribusi positif bagi citra Kabupaten Blitar serta memberikan manfaat nyata untuk pengembangan identitas visual Candi Penataran sebagai landmark yang membanggakan.
Keberlanjutan program PSP UB ini diharapkan dapat membawa dampak positif jangka panjang bagi Kabupaten Blitar dan masyarakatnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |