Pendidikan

Rektor Universitas Kadiri Ungkap Makna Pertunjukan Wayang Kulit

Rabu, 22 November 2023 - 09:32 | 44.14k
Pertunjukan wayang kulit di halaman Universitas Kadiri (foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Pertunjukan wayang kulit di halaman Universitas Kadiri (foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pertunjukan wayang kulit selain mengandung makna budaya yang tinggi, juga memiliki makna falsafah kehidupan serta suri tauladan. Wayang kulit juga menjadi perwujudan harapan dan doa. 

Hal itu diungkapkan Rektor Universitas Kadiri Ir Djoko Rahardjo di sela pertunjukan wayang kulit dengan lakon "Mbangun Candi Sapto Argo"  dengan dalang Ki Sun Gondrong, yang berlangsung di halaman Universitas Kadiri. 

Advertisement

Lakon tersebut menceritakan sebuah usaha untuk memperoleh suasana negara yang tentram damai serta bahagia sejahtera. "Ini ungkapan kami dalam mensyukuri keberhasilan yang sudah diperoleh Universitas Kadiri sejak tahun 1980 hingga tahun 2023 ini," tuturnya, Rabu (22/11/2023) dini hari. 

Hal senada turut diungkapkan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Sudanco Supriyadi Walisongo Kediri Heru Marwanto. Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar dalam rangka Dies Natalis Universitas Kadiri ke 44.

Heru menuturkan lakon "Mbangun Candi Sapto Argo," juga turut memiliki arti membangun sebuah perguruan, yang diharapkan bisa memunculkan suatu sifat yang bisa mensejahterakan masyarakat. 

Makna tersebut menjadi pendorong semangat Universitas Kadiri, untuk bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya, maupun secara nasional. 

"Semoga menjadi momentum bersama untuk mewujudkan visi dan misi lembaga, sehingga menghasilkan insan yang cerdas inovatif dan amanah," tuturnya. 

Semangat itu salah satunya diperlihatkan dengan dibukanya Fakultas Kedokteran Gigi, yang saat ini telah memiliki dua program studi yakni Kedokteran Gigi dan Profesi Kedokteran Gigi.  

Heru mengungkapkan Fakultas Kedokteran Gigi ini nantinya tidak hanya diperkuat oleh sumber daya manusia yang berkualitas tapi juga sarana dan prasarana pendukung. Salah satunya seperti rumah sakit bedah gigi, yang ditargetkan bisa dibangun dalam waktu tiga tahun kedepan. 

Saat ini fakultas tersebut sudah dilengkapi dengan sebuah laboratorium, dan sudah ada lebih dari 17 dosen yang bertugas mengajar. 

"Sudah ada visitasi oleh beberapa lembaga profesi, untuk melihat sarana dan prasarana dan sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh izin operasional pendidikan S1 kedokteran gigi dan profesi dokter," pungkasnya. 

Pertunjukan wayang kulit tersebut juga disemarakkan dengan bazar UMKM, termasuk UMKM kuliner. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES