Pendidikan

Serapan Beasiswa di Pacitan Masih Minim, Inilah Penyebabnya

Rabu, 22 November 2023 - 17:33 | 33.07k
Ribuan siswa kurang mampu jenjang SMP di Pacitan masih belum tercover beasiswa dari pemerintah. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Ribuan siswa kurang mampu jenjang SMP di Pacitan masih belum tercover beasiswa dari pemerintah. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Sekretaris Bappedalitbang Pacitan Chusnul Faozi mengakui bahwa program beasiswa bagi siswa miskin di Pacitan saat ini masih minim penyerapannya lantaran banyak faktor sehingga sekolah gratis untuk keluarga kurang mampu itu belum maksimal bergulir. 

"Program beasiswa 2023 masih sangat minim, selama ini kami push siswa miskin via Baznas, mengingta anggaran juga minim," katanya, Rabu (22/11/2023). 

Advertisement

Oleh sebab itu, pihaknya masih terus mengukur seberapa persen ketepatan program beasiswa yang sesuai dengan data P3T milik Bappedalitbang. Berdasarkan analisa tim, siswa SD yang miskin beberapa sudah mendapatkan program sekolah gratis dari BOS.

"Namun kebutuhan tas, buku, seragam dan alat tulis masih sangat kecil karena setahun sekali. Yang butuh biaya besar justru anak memasuki SMP, upaya kami bagaimana orang tua bisa mengurangi pengeluaran biaya transportasi," papar Khusnul.

Lebih lanjut, Chusnul mengatakan, salah satu cara mengatasi kemiskinan adalah dengan pendidikan. Namun demikian, untuk menuju hal itu, orang tua juga diminta agar mengurangi beban pengeluaran belanja. Walaupun kini pemerintah pusat sudah ada KIP, PKH dan sebagainya.

"Tahun 2023 ini fokus beasiswa baru untuk siswa miskin jenjang SMP. Karena analisis kami, mereka memiliki kebutuhan yang lebih besar," ujarnya.

Selain itu, Chusnul meyakini bahwa hanya dengan pendidikanlah, kemiskinan di masyarakat bisa teratasi. "Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin banyak pula kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak," tambahnya.

Sejauh ini, beasiswa tersebut baru bisa diberikan kepada siswa-siswi berprestasi dari keluarga tidak mampu dari 129 lembaga satuan sekolah, meliputi 72 SMP, 54 MTs 54 dan 3 SMP-LB. Tahun 2023, beasiswa tersebut diperuntukkan bagi 258 pelajar kurang mampu.

Masing-masing lembaga sekolah yang ada hanya dipilih dua anak. Setiap siswa mendapatkan uang Rp650 ribu. Jika ditotal, jumlahnya mencapai Rp167,7 juta.

"Itu jadi catatan kami, semoga pada perencanaan tahun berikutnya kuota beasiswa siswa miskin di Kabupaten Pacitan bisa bertambah," jelas Chusnul Faozi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES