Belasan Ribu Siswa SMP di Lamongan Ikuti Tes Matematika Standar Internasional

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Sebanyak 16.000 siswa SMP Negeri dan Swasta di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan mengikuti tes matematika standar internasional secara online di sekolahnya masing-masing.
Tes matematika yang diberikan secara gratis oleh Perusahaan Sprix Jepang ini adalah hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Dinas Pendidikan dengan Perusahaan Sprix yang berpusat di Toshima-ku, Tokyo Jepang.
Advertisement
Kerja sama ini terlaksana sejak ditanda tangani MoU antara Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pendidikan pada tanggal 9 November 2023 di ruang Command Center.
Sebelumnya, pada tanggal 4 Januari perwakilan TOFAS yang ada di Indonesia, tepatnya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, telah memberikan bimtek dan kisi-kisi soal pada teknisi atau Waka Kurikulum yang menguasai IT untuk diberikan petunjuk bagaimana siswa dapat mengakses dan melaksanakan tes.
Kegiatan ini diikuti hampir 450 lembaga pendidikan SD dan SMP. Selanjutnya setelah bimtek, siswa SMP melaksanakan uji coba dengan mengerjakan pada tanggal 16 Januari. Sedangkan untuk SD, uji coba akan dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 2 Pebruari.
Untuk diketahui, Soalnya ada 60 dan harus dikerjakan dalam 40 menit. Ada 48 SMP Negeri dan 12 SMP swasta yang mengikuti tes ini. Tiap sekolah akan mendapatkan sertifikat keikutsertaanya dan mendapat analisis peta pemahaman siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif mengungkapkan rasa bangganya pada siswa SMPN 1 Lamongan yang mengikuti tes matematika dengan standar internasional ini.
"Saya bangga pada seluruh siswa yang bisa merasakan bagaimana bentuk tes matematika dasar dengan standar internasional ini," kata Munif, Rabu (24/1/2024).
Munif juga berharap kepada TOFAS untuk memberikan tindak lanjut setelah tes ini. "Kami ingin ada tindak lanjut untuk siswa dalam peningkatan penguasaan matematika dasar dan tindak lanjut untuk guru-guru matematika di tingkat SD dan SMP," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Lamongan Chusnu Yuli Setyo menyampaikan, test matematika ini adalah nilai manfaat hasil kerja sama internasional antara Bupati Lamongan dengan Perusahaan Sprix Jepang di tingkat lembaga pendidikan.
"Tes ini bagian dari manfaat kerjasama internasional dengan Perusahaan Sprix Jepang," kata Chusnu.
Di kesempatan yang sama, Adang Moleyono menyampaikan kerja sama internasional yang nilai manfaatnya besar seperti ini sepatutnya untuk ditindaklanjuti.
"Karena kerja sama internasional ini telah disampaikan dalam rapat koordinasi dengan Pusat pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Multilateral Kementerian Dalam Negeri dan mendapat apresiasi untuk pendampingan lebih lanjut," ujarnya.
Secara daring, Global Division Manager dari Perusahaan Sprix Daisuke Yasuoka menyampaikan, tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan matematika dasar siswa SMP di Lamongan. Tes ini menggunakan standar internasional yang telah digunakan di 41 negara.
"Saya sangat mengapresiasi kerjasama Dinas Pendidikan dalam penandatanganan MOU di Lamongan dan menerapkan TOFAS dalam skala besar," ujar Daisuke.
Daisuke menyampaikan visi dan layanan SPRIX untuk Lamongan sebagai peluang untuk memperluas TOFAS seluruh Surabaya dan seluruh Indonesia. "Agar bisa meningkatkan ketrampilan akademik dasar anak-anak Indonesia," ucapnya.
Direktur TOFAS perwakilan Indonesia Koji Uede mengatakan, tes ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SMP di Lamongan.
"Tes ini akan membantu siswa untuk mengetahui sampai mana pemahaman konsep Matematika dasar yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai. Dan tes ini bisa mengetahui kekurangannya. Selain itu siswa bisa lebih termotivasi untuk belajar matematika," kata Koji.
Sedangkan Direktur Japan Abroad Network Link LTD, Jun Sato, juga mengapresiasi pelaksanaan tes ini. Ia yakin, tes ini akan memberikan manfaat bagi siswa SMP di Lamongan.
"Keberhasilan pelaksanaan tes diagnostic matematika ini tidak lepas atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten, Dinas Pendidikan, guru dan staf," ujar Jun Sato.
Sebagai informasi, dalam mengerjakan tes matematika standar internasional secara online ini, siswa SMP di Lamongan menggunakan berbagai gadget seperti HP, Chromebook, laptop, dan komputer PC. Bagi siswa yang tidak punya HP atau tidak punya paket internet sekolah menyediakan chromebook dan komputer PC untuk mengerjakan ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |