Pendidikan

Gaya Bangunan SMAK Cor Jesu Jadi Cagar Budaya, 80 Persen Masih Asli

Rabu, 01 Mei 2024 - 17:06 | 51.49k
SMAK Cor Jesu yang ada di Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 55 Kota Malang. (Foto: Facebook SMAK Cor Jesu)
SMAK Cor Jesu yang ada di Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 55 Kota Malang. (Foto: Facebook SMAK Cor Jesu)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada beberapa gedung sekolah di Kota Malang yang mempunyai gaya arsitektur khas kolonial. Hal ini karena gedung-gedung itu memang dibangun dan dirancang di masa penjajahan Belanda. Salah satu seperti bangunan sekolah Corjesu Kota Malang, yang ada  Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 55 Kota Malang.

Sekolah yang mempunyai luas 22.000 m² itu telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya kota Malang berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Malang Sutiaji pada 2018 lalu.

Advertisement

Gedung Corjesu Kota Malang ini meliki deskripsi suasana luar biara dan yang kini menjadi lapangan bersama SMP Katolik Cor Jesu. Di sana terlihat sangat asri dan segar, membuktikan pihak pengelola sekolah sangat memperhatikan keindahan estetika. Dari awal pembangunannya sudah memiliki berbagai fasilitas yang lengkap seperti dalam bidang jasmani, memiliki lapangan yang luas dan gymnastic serbaguna dan kelengkapan lainnya.

Bangunan Cor Jesu di bagian fasad bangunan, sekitar 80% bagian dari bangunan ini masih asli. Pada tampak depan tidak mengalami perubahan, hanya dilakukan perawatan berupa pengecatan. Adapun kondisi bangunan gedung ini pada saat ini yaitu: Sosok, ada penambahan ruang, perubahan jenis lantai, perubahan plafon pada sebagian ruang, dan sebagian pintu jendela yang baru. Eksterior, perawatan bangunan dengan cara dicat pada plafond, dinding, pintu dan jendela. Denah terdapat penambahan ruang.

Sebagian besar bangunan Cor Jesu masih seperti pertama kali dibuat. Bagian-bagian yang masih lestari sampai sekarang adalah atap, langit- langit, pintu, jendela dan ornamen-ornamen. Ada pula beberapa bagian yang masih lestari tetapi ada juga yang sudah diganti seperti lantai, lampu. Ada pula beberapa penambahan fasilitas seperti kantin dan tempat parkir.

Dikutip dari beberapa sumber, sejarah pembangunan Sekolah Cor Jesu dimulai pada bulan Juli 1895 Mr. Staal mengadakan pembicaraan dengan Sr. Angele Fecken yang berencana mendirikan biara, sekolah dan asrama di Malang.

Pada Oktober 1897, Sr. Angele, Sr. Xavier Smeets dan beberapa suster lainnya berangkat ke Malang, ditawari sebidang tanah yang luasnya mencapai 22.000 m² di Jalan Celaket (sekarang Jl. Jaksa Agung Suprapto).

Menurut sumber sejarah Sekolah Menengah Katolik Cor Jesu, SMAK Cor Jesu yang berdiri pada tahun 1936 merupakan Sekolah Menengah Tinggi Katolik St. Albertus, sebagian siswa putri dipindahkan dari jalan Talang 21 menuju yang saat ini SMA Katolik Cor Jesu dan, pada tanggal 15 Juli 1951 baru mulai memakai nama SMA Katolik Cor Jesu; bukan nama St. Albertus lagi.

Kala itu yang disebut sebagai Sekolah Menengah Tinggi Katolik St. Albertus adalah yang kita sebut saat ini sebagai Dempo, Cor Jesu dan Frateran. SMAK Cor Jesu sudah dibangun sejak tahun 1936.

Pada mulanya SMAK Cor Jesu hanya menerima siswa putri Bagian A (Bahasa) dan Bagian B (Ilmu Pasti). Sekolah ini memiliki ciri khas arsitektur kolonial yang masih bagus dan terawat. Namun Bangunan yang ada sekarang merupakan hasil dari pembangunan kembali setelah Malang dibumi hanguskan oleh Belanda tertanggal 23 Juli sampai 30 Juli 1947. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES