Pusat Pengembangan Bahasa Targetkan Entri Kosakata Mencapai 200 Ribu di 2024

TIMESINDONESIA, MALANG – Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Pusbanglin) menargetkan entri kosakata mencapai 200.000 pada tahun 2024.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusbanglin, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum, dalam acara Konsinyasi dan Inventarisasi Kosakata di Savana Hotel dan Convention Malang, Senin (27/5/2024). Imam juga menegaskan, bahwa penambahan entri kosakata hingga mencapai 200.000 merupakan program kerja yang harus tuntas pada 2024.
Advertisement
“Kita memiliki kewajiban untuk memutakhirkan dan memperkaya KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) untuk menjadi 200.000 entri,” ungkapnya.
Selama ini entri kosakata setiap tahunnya hanya mencapai 2.300 sampai 2.500. Sementara itu, di KBBI hingga saat ini entri total mencapai 120.562. “Kurang 79.438 entri kosakata yang harus bisa selesai pada tahun ini,” tambah Imam.
Saat ini, KBBI, baik versi cetak maupun daring telah menjadi kamus paling otoritatif di Indonesia. Hal itu dikarenakan KBBI telah menjadi rujukan dalam banyak bidang dan terpercaya. Setidaknya hingga saat ini, KBBI VI Daring telah digunakan lebih dari 150.000 pengguna.
KBBI VI Daring dengan total 120.562 entri kosakata memiliki rincian sebagai berikut: Entri Dasar 55.356, kata turunan 28.116, gabungan kata 33.436, peribahasa 2.103, idiom 276, ungkapan 1.186, varian 89, dan 6.404 kata di antaranya telah dilengkapi etimologi.
Menyikapi target 200.000 entri kosakata pada 2024, Ketua Tim Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Perkamusan dan Peristilahan, Dr. Dewi Puspita, menyampaikan keoptimisan jika target tersebut bisa tercapai pada pemutakhiran tahun 2024.
“Sebenarnya ini berat, makanya kami mengubah cara kerjanya dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi,” ucapnya.
Dewi Puspita juga mengungkapkan, bahwa pencanangan target 200.000 entri kosakata ini jauh sudah ada sebelum kasus viral dari salah satu selebgram yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia miskin kosakata.
“Jauh sebelum itu, Kepala Badan kami sudah membandingkan KBBI dengan kamus-kamus bahasa lain, bahasa Inggris atau bahasa Arab. Kosakata bahasa Indonesia itu juga banyak, cuma yang terdata di KBBI hanya 120 ribuan kata,” kata Dewi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |