Pendidikan

Melestarikan Budaya Lokal Tak Benda melalui Jurnal dan Pengarsipan Digital

Selasa, 28 Mei 2024 - 09:22 | 41.95k
Peserta FGD Digitalisasi Budaya Lokal Tak Benda Malang Melalui Platform Digital “ARCHIEVAL” (FOTO: Amalia Nurma Dewi for TIMES Indonesia)
Peserta FGD Digitalisasi Budaya Lokal Tak Benda Malang Melalui Platform Digital “ARCHIEVAL” (FOTO: Amalia Nurma Dewi for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Di tengah era globalisasi, pelestarian budaya lokal menjadi semakin penting. Malang, dengan kekayaan budaya tak bendanya yang beragam, bertekad untuk menjangkau khalayak global melalui publikasi di jurnal internasional.

Sebagai langkah awal, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang menggelar Focus Group Discussion (FGD), 5 Mei 2024 lalu. FGD ini dihadiri oleh para peneliti dan akademisi dari berbagai bidang, dipimpin oleh Amalia Nurma Dewi dan berkolaborasi dengan peneliti asing Bent Sorensen.

Advertisement

Kolaborasi ini bertujuan untu memastikan kekayaan budaya lokal tak benda Malang diabadikan dan diakses secara global melalui platform digital bernama ARCHIEVAL yang sedang dikembangkan.

FGD-berlangsung.jpgFGD berlangsung (Foto: Amalia Nurma Dewi for TIMES Indonesia)

"Juga Membahas langkah-langkah strategis dalam memublikasikan budaya lokal tak benda Malang dalam jurnal internasional," kata Nurma Dewi.

Fokus utama diskusi ini adalah menentukan konten yang bersifat intangible, seperti tradisi, kebudayaan, dan cerita rakyat, dapat dipreservasikan melalui berbagai upaya.

Bent Sorensen, dengan pengalamannya dalam proyek inovasi digital, menekankan pentingnya kolaborasi antara peneliti lokal dan asing.

"Melalui kerja sama ini, kita dapat menggabungkan perspektif lokal yang mendalam dengan keahlian teknis global, sehingga menghasilkan metode pengarsipan yang lebih komprehensif dan inovatif," kata Bent.

FGD ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan jurnal internasional yang tidak hanya memuat penelitian berkualitas tinggi tetapi juga memiliki nilai tambah dalam pelestarian budaya lokal Malang.

Pengarsipan digital akan memungkinkan budaya lokal tak benda yang intangible untuk terus hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan global.

Sebagai tindak lanjut dari FGD ini, tim peneliti akan mulai bekerja pada proyek percontohan pengarsipan digital yang dijadwalkan akan selesai dalam beberapa bulan ke depan. Diharapkan, proyek ini dapat menjadi model bagi upaya preservasi budaya lokal takbenda di daerah lain di Indonesia. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES