Keren! Siswa Pelosok Desa di Malang Raih Bintang Sobat SMP Kemendikbudristek

TIMESINDONESIA, MALANG – Meski tinggal di daerah nan jauh dari kota, Chikita Faraya Devril punya semangat akademik yang patut diacungi jempol dan ditiru. Gadis asal Dusun Krajan, Desa Sumbermanjingkulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang ini berhasil bersaing dengan ribuan siswa seluruh Indonesia dan mendapatkan gelar Bintang Sobat SMP Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Bintang Sobat SMP sendiri merupakan program untuk menjaring peserta didik jenjang SMP yang berjiwa Profil Pelajar Pancasila dan dapat menjadi role model teman sebaya sebagai ekosistem pendukung dalam memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi peserta didik di Indonesia. Kemendikbudristek hanya memilih 1 peserta didik dari setiap kabupaten/kota yang akan menjadi Bintang Sobat SMP di daerahnya.
Advertisement
Setelah melewati tahapan yang panjang, akhirnya siswi SMP Negeri 1 Pagak itupun ditetapkan sebagai Bintang Sobat SMP Kabupaten Malang. Chikita menjelaskan, ada 4 tahapan yang dia lalui dalam kompetisi tersebut. Pertama dia diminta untuk membuat video kreatif tentang identitas diri. Kemudian dia juga diminta untuk Membuat video kreatif tentang materi pilihan. "Dalam hal ini saya memilih materi Gerakan Sekolah Sehat," ucapnya.
Selanjutnya, dia juga harus melengkapi adiministrasi yang di dalamnya memuat prestasi, juga wawancara tentang materi Gerakan Sekolah Sehat dan materi Profil Pelajar Pancasila oleh profesional. Dia mengakui, persaingan dalam kompetisi ini sangat ketat. Ada sebanyak1.552 peserta yang juga ingin mendapatkan prestasi ini.
"Yang jelas persaingan ini tidak mudah, karena masing-masing peserta memiliki skill dan motivasi yang berbeda-beda. Para peserta berusaha keras untuk meraih prestasi ini," ujarnya.
Dia pun membagikan kiat-kiat hingga dia bisa berhasil menjadi perwakilan dari Kabupaten Malang. Selain berdoa dan meminta restu orang tua dan guru, mampu belajar secara efektif, mengatur waktu dengan baik, dan tekad untuk berprestasi juga menjadi hal yang sangat penting.
Wanita kelahiran 16 September 2010 itu mengaku sangat bersyukur atas prestasi yang dia peroleh ini. Menurutnya, support dari keluarga, sekolah, hingga teman menjadi sebuah dorongan besar baginya untuk bisa menunjukkan yang terbaik kepada dunia.
"Saya sangat berkesan ketika saya mendapat dukungan dari teman-teman, guru, dan kepala sekolah, termasuk dukungan dari keluarga," pungkasnya.
Orangtua Chikita, Itha Aning Wahyunie, mengaku bangga dengan anaknya. Meski bersekolah di daerah, dia berhasil menunjukkan bahwa meski berada di daerah, hal itu tak menjadi hambatanan untuk berprestasi.
"Kami berharap ajang prestasi seperti ini mendapatkan perhatian khusus oleh Pemerintah Daerah, agar anak-anak yang berada di sekolah pinggiran mempunyai percaya diri yang tinggi untuk bersaing di tingkat Nasional," ujarnya.
Terkahir para guru dan kepala sekolah di SMPnya mengucapkan selamat atas raihan prestasi membanggakan ini. Hal ini akan menjadi percontohan bagi murid lain untuk bisa mengukir prestasi di tingkat nasional. Guru pembimbing Chikita, Danu Susanto mengaku, muridnya yang satu ini memang punya potensi yang besar dalam berbagai bidang.
"Dari awal saya ketemu anak ini saya sudah melirik dia krn potensi yang dia miliki. Dan atas prestasinya, saya sampaikan selamat, Chikita layak mendapatkannya. Saya berharap Chikita tetap rendah hati dan raih prestasi lainnya," harapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |