Di Depan Pengelola Madrasah Aliyah Se-Probolinggo, Gus Haris Ajak Resapi Filosofi Kebersamaan

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, Madrasah Aliyah (MA) se-Kabupaten Probolinggo mengimplementasikan filosofi kebersamaan melalui kolaborasi dan sinergi yang kuat.
Filosofi ini diterapkan untuk membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global.
Advertisement
Ungkapan ini disampaikan oleh Gus dr. Muhammad Haris melalui sambutannya dalam seminar virtual bertajuk "Membangun Identitas Lulusan Bermutu Pendidikan Menengah MA dan MADIN se-Kabupaten Probolinggo" di Aula Unzah, Kamis (6/6/2024).
"Filosofi kebersamaan ini ibarat jalinan benang yang tak terputus. Setiap madrasah adalah simpul penting dalam jaringan pendidikan yang luas," ujar pria yang akrab disapa Gus Haris itu.
Melalui kolaborasi dan sinergi, menurut Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong itu, dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang harmonis dan penuh inovasi.
Forum kolaborasi akademik merupakan salah satu wadah utama untuk berdiskusi tentang metode pengajaran terbaru dan strategi menghadapi tantangan global.
Di forum ini, para pendidik berkumpul, berdiskusi, dan saling berbagi pengetahuan.
"Di forum ini, setiap ide adalah riak indah yang berkontribusi pada arus besar perubahan," tambah Gus Haris.
Selain itu, program pertukaran pelajar antar madrasah juga memberikan kontribusi penting dalam mempererat kebersamaan.
Setiap siswa yang ikut serta dalam program ini membawa pulang cerita, pengalaman, dan pengetahuan baru.
Mereka tumbuh bersama dalam hutan pengetahuan yang rimbun, saling menguatkan dan menyebarkan cahaya ke seluruh penjuru.
Proyek sosial bersama merupakan bukti nyata dari filosofi kebersamaan ini. Setiap madrasah berkontribusi dalam kegiatan bakti sosial dan pengabdian kepada masyarakat.
"Kita menebar manfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat sekitar. Kebersamaan ini adalah cerminan dari nilai-nilai gotong royong yang telah mendarah daging dalam budaya kita," jelas Gus Haris.
Di era digital ini, Gus Haris menyebut, Madrasah Aliyah di Probolinggo juga perlu memanfaatkan teknologi.
Dengan menggunakan platform e-learning bersama, mereka menciptakan ruang belajar virtual yang menghubungkan setiap siswa dan guru.
"Seperti jaringan neuron dalam otak yang saling terhubung. Informasi mengalir tanpa hambatan, menciptakan sinergi yang memperkaya pengalaman belajar setiap individu," pesannya.
Oleh karena itu, penting bagi Madrasah Aliyah untuk melakukan pelatihan digital bagi guru dan siswa guna memastikan bahwa semua pihak siap menghadapi tantangan teknologi.
Kompetisi inovasi teknologi menjadi ajang bagi siswa untuk berkreasi, menciptakan solusi baru yang cerdas dan relevan.
Mereka tidak hanya belajar teknologi, tetapi juga mengaplikasikannya dalam konteks yang nyata untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan mereka.
Ekstrakurikuler bersama adalah panggung lain di mana filosofi kebersamaan ini diwujudkan. Festival seni dan budaya, kompetisi olahraga, serta klub ilmiah menjadi ajang untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan bakat.
"Di sini, siswa belajar tentang sportivitas, kerjasama, dan pentingnya saling menghargai," kata Gus Haris.
Madrasah Aliyah di Kabupaten Probolinggo, dengan filosofi kebersamaan yang mendalam, menenun jalinan kehidupan yang kuat dan penuh makna.
Di tengah era yang serba terhubung ini, mereka menunjukkan bahwa kolaborasi dan sinergi adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang cerah.
Seperti puzzle yang akhirnya tersusun sempurna, setiap madrasah, setiap guru, dan setiap siswa adalah bagian penting dari gambaran besar yang indah ini.
"Filosofi kebersamaan ini, seperti jalinan benang yang tak terputus, akan terus menginspirasi dan memandu kita dalam perjalanan panjang menuju kejayaan," tutup Gus Haris.
Dengan semangat kebersamaan yang menyala terang, Madrasah Aliyah se-Kabupaten Probolinggo siap melangkah maju, menghadapi setiap tantangan dengan kepala tegak dan hati yang penuh keyakinan.
Mereka adalah penjaga nilai-nilai luhur, pembawa obor kebijaksanaan, dan pencipta masa depan yang gemilang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ryan Haryanto |
Publisher | : Rizal Dani |