Kongres III Dewan Energi Mahasiswa Indonesia, Lahirkan Pemimpin dan Semangat Baru

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dewan Energi Mahasiswa Indonesia (DEM Indonesia) menggelar kongres ke III di Surabaya selama dua hari berturut-turut.
Agenda kongres itu dihadiri oleh 20 DEM Daerah dan perguruan tinggi. Diawali dengan dengan Seminar Nasional yang dihadiri Profesor Mukhtasor - Guru besar ITS, Ugan Gandar senior aktivis energi, Arie Gumilar Presiden FSPPB, Bob Efendi COO Thorcon Power Indonesia.
Advertisement
Seminar mengusung tema pembahasan transformasi dewan energi mahasiswa mewujudkan kemandirian, keadilan, dan kedaulatan energi Indonesia.
Sekretaris Jendral DEM Indonesia Robi Juandry dalam pidato pembukaan menyampaikan, bahwa DEM Indonesia adalah organisasi independen yang berfokus pada konsentrasi sektor energi sejak 2019 berdiri. Artinya tahun ini memasuki tahun keenam dalam perjuangan mewujudkan kedaulatan energi.
"Saya berpesan kepada generasi berikutnya, DEM Indonesia harus mampu memnjawab tantangan jaman dan mempersiapkan menuju Indonesia emas 2045," ujarnya, Senin (8/7/2024).
Ia juga berharap forum kongres ini pada akhirnya melahirkan regenerasi kepemimpinan baru DEM Indonesia.
Febrian Satria Hidayat, Pengurus DEM Surabaya sekaligus ketua pelaksana kongres ini akhirnya terpilih sebagai nakhoda baru DEM Indonesia periode 2024-2026.
Febrian terpilih secara aklamasi setelah satu kandidat lainnya, Iwa Muchti asal DEM Riau, mengundurkan diri dari pencalonan.
Pada akhirnya tersisa hanya 1 kandidat. Pemilihan Febrian akhirnya disetujui oleh setengah lebih satu jumlah suara yang hadir pada forum tersebut.
Pada pidato penetapannya, Febrian mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh DEM Daerah dan perguruan tinggi yang telah mendukungnya.
"Terima kasih atas semua kepercayaan kawan-kawan sekalian untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan DEM Indonesia selama 2 tahun ke depan," ujar Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia tersebut.
Selain hal itu, Febrian juga menyoroti kondisi energi dalam negeri. Di antaranya rasio elektrifikasi yang ditargetkan mencapai 100 persen di tahun ini, lifting migas yang terus menerus menurun pada kondisi rupiah sedang tidak mampu menahan kekuatan laju dollar, hingga pasang surutnya persentase energi baru terbarukan dalam bauran energi karena ketidakonsistenan pemerintah dengan munculnya PLTU baru.
Oleh karenanya, kata Febrian, DEM Indonesia hadir sebagai social control yang terus berjuang mewujudkan kedaulatan energi dengan prinsip Tri Dharma Perguruan tinggi. Melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, hingga pengabdian kepada masyarakat.
"Sehingga dapat mendorong generasi muda Indonesia yang sadar akan pentingnya peranan energi kemudian isu energi menjadi isu yang inklusif dan diharapkan dapat dijaga serta diperhatikan bersama perkembangannya," kata Febrian. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |