Preservasi Bangunan Bersejarah, Tim Teknik Sipil Polinema Juara di Malaysia

TIMESINDONESIA, MALANG – Tim mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang (Polinema) menorehkan prestasi pada ajang International Landscape Seminar Global Compassion Toward Resilience Ecosystem yang diselenggarakan oleh International Islamic University Malaysia (IIUM) pada 4 Januari 2024.
Tim yang terdiri dari Zitha Hertina Saraswati, Restu Putra Fajar, Moses Bior Pandek, dan Moch. Aril Asyhari Putra ini berhasil meraih Juara 1 kategori extended abstract dan Juara 3 untuk kategori poster.
Advertisement
Lomba International Landscape Seminar Global Compassion Toward Resilience Ecosystem merupakan ajang karya tulis ilmiah yang bertujuan untuk mengksplorasi ide-ide kreatif dan inovatif dalam bidang lanskap dan ekosistem.
Tim Polinema mengusung proyek berjudul "Facade Typology of Sentanan Sugar Factory's Former Official Resident as an Effort to Preserve Colonial Buildings in Mojokerto".
Proyek ini berfokus pada preservasi bangunan rumah dinas kolonial peninggalan Pabrik Gula Sentanan di Mojokerto dari segi fasad arsitektural.
"Kami prihatin melihat banyak bangunan bersejarah yang rusak dan tidak dirawat oleh pemerintah setempat. Alasan memilih proyek ini karena bangunan kolonial ini termasuk bangunan heritage yang perlu dilestarikan," ujar Restu Putra Fajar.
Tim Polinema melakukan observasi terlebih dahulu selama tiga minggu, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media online seperti Zoom untuk wawancara dengan penduduk setempat. Mereka juga menampilkan poster data-data seputar rencana denah pabrik gula dalam bentuk 2D.
"Kami ingin mengangkat pentingnya preservasi bangunan bersejarah agar dikenal oleh masyarakat umum," ujar Moch. Aril Asyhari Putra.
Persiapan matang dan kerja sama tim yang solid menjadi kunci kesuksesan mereka. "Kami sering berdiskusi untuk mempersiapkan perlombaan dan berlatih presentasi dalam bahasa Inggris," ungkap Aril.
Sebelum pada tahap juara, tim Polinema menghadapi tantangan utama, manajemen waktu yang padat dengan berbagai mata kuliah. Mereka harus pandai membagi waktu antara kuliah dan persiapan lomba.
Meskipun demikian, mereka berhasil meraih prestasi membanggakan dan mendapatkan pengalaman berharga. "Kami mendapatkan relasi baru sampai ke luar negeri, mendapatkan ilmu baru ketika sharing dengan partisipan lain, dan juga melatih tim agar lebih kompak," ungkap mereka.
Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa Polinema, khususnya jurusan teknik sipil, untuk terus berprestasi di kancah nasional dan internasional. "Kami berharap Polinema dapat dikenal hingga penjuru dunia melalui prestasi-prestasi mahasiswa," ujar Aril. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |