Pendidikan

Imron Rosyadi Hamid Kembali Ditetapkan Rektor UNIRA 2024-2028, Ini Sosok dan Kiprahnya

Rabu, 17 Juli 2024 - 14:16 | 47.68k
Rektor terpilih UNIRA Malang, Imron Rosyadi Hamid (tengah), didampingi Ketua YPTI Raden Rahmat, Wabup Malang (Didik Gatot Subroto) dan Sekdakab Malang, usai pelantikan di Auditorium UNIRA, di Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (17/7/2024).
Rektor terpilih UNIRA Malang, Imron Rosyadi Hamid (tengah), didampingi Ketua YPTI Raden Rahmat, Wabup Malang (Didik Gatot Subroto) dan Sekdakab Malang, usai pelantikan di Auditorium UNIRA, di Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (17/7/2024).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pelantikan Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang periode 2024-2028, digelar di Auditorium kampus UNIRA Malang, di Kepanjen Kabupaten Malang, Rabu (17/7/2024). 

Imron Rosyadi Hamid, kembali terpilih menjadi Rektor UNIRA Malang kali kedua. Prosesi pelantikan rektor diawali pembacaan Surat Pengangkatan Rektor UNIRA Malang masa bakti 2024-2028, oleh Sekretaris YPTI Raden Rahmat, Mahmud Ghozali.

Advertisement

Sedangkan, pembacaan Naskah Pelantikan Rektor UNIRA Malang 2024-2028, oleh Ketua YPTI Raden Rahmat Malang, Mohamad Hanief dilanjutkan penandatanganan Berita Acara Pelantikan oleh Rektor UNIRA Malang. 

Turut menyaksikan pelantikan Rektor UNIRA ini, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto yang mewakili Bupati Malang, dan didampingi Pj. Sekdakab Malang, Nurman Ramdansyah. 

Imron Rosyadi adalah Rektor UNIRA Malang periode sebelumnya, masa bakti 2021-2024. Selama menjabat, ia mengaku hampir dua tahun kepemimpinannya dihadapkan pada situasi pandemi. Namun, UNIRA juga tetap eksis bahkan mengembangkan beberapa program setelahnya. 

"Periode pertama Saya, tantangannya situasi pandemi COVID-19, dengan segala aturan pembatasannya. Tetapi, periode mendatang tantangannya berbeda, menghadapi persaingan dengan PTN, yang bisa membuka banyak jalur penerimaan mahasiswa," terang Rektor UNIRA, usai pelantikan, Rabu (17/7/2024). 

Tantangan persaiangan dengan PTN ini, menurutnya tidak lantas menjadikan apriori. Sebaliknya, Rektor akan mendorong SDM jajarannya, dengan tata kelola yang lebih baik. 

"Persaingan tersebut tidak boleh menjadikan apriori juga. Kita ingin melakukan penataan tata kelola yang lebih baik, dengan beberapa inovasi yang akan kita ciptakan, sehingga terbangun kepercayaan masyarakat kepada kampus UNIRA. Banyak contohnya, kampus swasta yang bermutu, pasti banyak diminati," terang Imron. 

Tak kalah penting, kata Rektor, perlunya perhatian pemerintah daerah untuk mendorong dan turut memfasilitasi pengembangan kampus-kampus swasta di Kabupaten Malang. Terlebih, di UNIRA misalnya, menurutnya hampir 98 persen mahasiswanya adalah masyarakat Kabupaten Malang. 

Secara garis besar, menurutnya ada 7 (tujuh) program unggulan yang siap dijalankan dalam kepemimpinannya pada periode ini. Di antaranya, pengembangan mutu akademik dan riset, peningkatan SDM, juga kerjasama dengan kampus-kampus lain yang bertaraf nasional. 

"UNIRA sebenarnya sudah memulai, berkolaborasi menjalankan program KKN Tematik kerja sama dengan luar negeri di Thailand. Dan, kami mendapatkan penghargaan Kopertais sebagai universitas yang menginisiasi program kerja sama terkait itu," ungkap Rektor. 

Terpisah, Ketua YPTI Raden Rahmat, Dr. Mohamad Hanief mengungkapkan, ditetapkannya Rektor UNIRA yang dijabat kembali Imron Rosyadi, sudah melalui beberapa mekanisme dan pertimbangan. Setelah diumumkan penjaringan terbuka, semua calon rektor menyampaikan paparan, di depan semua sivitas akademika, forum Senat juga panelis eksternal. 

"Rektor yang ditetapkan (Imron Rosyadi) sudah mampu mempertahankan UNIRA, harapannya kedepan lebih bisa mengembangkan. Terlebih, dengan kapasitas dan jaringan luas yang dipunya," harap Hanief. 

Sebelum menjabat Rektor UNIRA, Imron adalah alumni prodi Studi Islam dan Timur Tengah Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta (2007). Saat ini, ia merupakan kandidat Doktor PhD Program Hubungan Internasional, di Jilin University Tiongkok. 

Untuk pengalaman organisasi, Imron Rosyadi pernah menjadi Wakil Ketua GP Ansor Kabupaten Malang,, Pendiri dan Ketua Yayasan Inspirasi Nusantara Indonesia Jakarta (2007- sekarang), Ketua Badan Litbang, dilanjutkan Sekretaris PW GP Ansor Jawa Timur (2004-2009).

Ia juga aktif menjabat Sekretaris Jenderal DPP Gapina Migas (2010- sekarang), Satkornas Banser NU. (2011-2018), Ketua Ikatan Alumni Pasca Sarjana Universitas Indonesia (2009-2013), dan menduduki jabatan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU (2022-sekarang).

Karir akademiknya di UNIRA, pernah menjadi Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan (2014-2015), Dekan Fakultas Ekonomi dan Sosial (2015-2016). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES