Pendidikan

Kiai NU Ini Sebut Indonesia Darurat Konten Medsos Perusak Moral

Senin, 22 Juli 2024 - 13:13 | 72.00k
Kiai Nasrulloh Afandi. (FOTO: dok pribadi)
Kiai Nasrulloh Afandi. (FOTO: dok pribadi)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Merajalelanya konten- konten media sosial, bebas tanpa kontrol yang merusak moralitas hingga merendahkan martabat bangsa. Entah yang bernuansa pornografi, seks bebas, kekerasan pada anak, perselingkuhan, kiat licik menipu, dan berbagai hal yang mencerminkan rendahnya moralitas kehidupan sosial. 

Hal itu membuat KH Dr Nasrulloh Afandi, salah satu kiai NU, yang juga jajaran dewan Penasihat Tim kampanye Nasional Prabowo - Gibran saat Pilpres 2024, prihatin dan menyerukan pesan moral.

Advertisement

"Bahwa Indonesia darurat konten- konten medsos, yang harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah dan berbagai instansi terkait, jangan hanya dianggap sebatas hiburan, atau konten yang menghasilkan uang tanpa resiko sosial yang sangat serius," katanya, Senin (22/7/2024).

Memang, kata dia, mungkin sebagian orang akan menganggap konten medsos hal biasa dan sebatas hiburan bahkan sarana mencari uang yang menjanjikan. 

"Tetapi kita tau dunia medsos bagaikan rimba raya, tidak ada batas usia, orang-orang bebas menonton dan share, dan atau membuat konten- konten, dengan beragam macamnya dengan semaunya sendiri meski bertentangan dengan norma sosial dan agama, mereka tidak peduli," kata Wakil Ketua Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Pusat itu.

Kata Gus Nasrul, begitu karib disapa, berbagai konten video kekerasan pada anak,  bullying, kiat kelicikan anak, cara berbohong,  strategi tawuran remaja, penipuan, cara mencuri milik orang, cara merayu lawan jenis, dan hal-hal jelek lainnya, sungguh memprihatinkan, hal tersebut bebas tayang dalam konten media sosial tanpa filter apapun.

"Bahkan memprihatinkannya lagi, yang viral adalah konten berbetuk video- video, atau foto - foto yang sangat bernuansa saling caci maki, saling menghujat tokoh atau golongan tertentu, atau berbicara aib orang lain di luar konteks dan jauh dari kode etik jurnalistik," katanya.

Bukan hanya itu, lanjut dia, hingga konten pornografi, dan tentang kiat perselingkuhan pasangan suami istri, kiat berselingkuh dengan atasan dan lainnya, tayangan-tayangan tidak mendidik tersebut, bebas ditonton oleh anak-anak di bawah umur sekalipun.

"Bahkan hingga videoa atau konten medsos , yang mempertontonklan sikap- sikap yang mengumbar pergaulan bebas, sikap usil pada tetangga atau teman, serta berbagai konten murahan yang merendahkan martabat manusia dan bangsa pun, bebas di medsos," jelasnya.

Banyak juga orang tua, imbuh Gus Nasrul, membuat video share di medsos menayangkan sikap suami istri yang sangat tidak pantas dan bertentangan dengan norma sosial dan agama. 

"Bahkan jika video atau konten tersebut dilihat oleh anak-anak anaknya sendiri, maka anak- anaknya akan memandang rendah kepada orang tuanya sendiri, berawal dari video polah orang tuanya itu," katanya.

Ia berharap, fenomena tersebut mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak. "Demi terjaganya moralitas generasi muda,  dan martabat bangsa kita," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES