BPKH Jajaki Kerjasama Strategis dengan UIN Maliki Malang
TIMESINDONESIA, MALANG – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melakukan penjajakan kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Hal ini tertuang dalam pertemuan yang dilakukan ruang Rektor UIN Maliki Malang, Rabu (28/8/2024).
Pertemuan penting ini dihadiri oleh beberapa pimpinan dari UIN Malang, BPKH, pimpinan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perwakilan dari PT. Batavia Prospindo Aset Manajemen, serta beberapa pihak lain.
Advertisement
Disebutkan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan hunian mahasiswa yang produktif dan berkelanjutan, yang dirancang guna memenuhi kebutuhan akomodasi bagi mahasiswa UIN Malang yang semakin bertambah.
Acara dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Pembiayaan Inovatif untuk Asrama Mahasiswa Berbasis Green Building. Dalam sesi ini, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag, menjelaskan perkembangan UIN Malang saat ini, termasuk tiga kampusnya.
Kampus 1 di Jalan Gajayana, Kampus 2 di Batu, dan Kampus 3 di Locari, Precet, Batu. Ia juga menyinggung lahan hibah dari Pemerintah Kabupaten Malang di Turen, yang menjadi bagian dari rencana ekspansi universitas.
"Semua mahasiswa baru UIN Malang diwajibkan tinggal di ma'had (asrama), di mana mereka akan digembleng secara intensif dalam studi agama dan bahasa asing, yaitu bahasa Arab dan Inggris,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Is itu menekankan bahwa program bahasa intensif selama lima jam setiap hari ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi kompetisi global, sehingga lulusan UIN Malang memiliki daya saing yang tinggi.
Gus Is juga mencatat tingginya minat untuk masuk UIN Malang, dengan jumlah pendaftar tahun ini hampir mencapai 50.000 orang, meskipun yang diterima hanya sekitar 5.194 mahasiswa baru.
“Ini menunjukkan efektivitas program makhad kami dalam mempersiapkan generasi yang lebih baik untuk bangsa ini,” tambahnya.
Perwakilan dari BPKH, Indra Gunawan menjelaskan bahwa penjajakan kerjasama ini didasari oleh peluang besar yang dimiliki UIN Malang. Ia melihat potensi untuk menarik perhatian investor, terutama dengan sistem Layanan Umum (BLU) UIN Malang yang lebih fleksibel dalam pengelolaan aset negara.
“Sebagai investor, saya jatuh cinta pada UIN Malang, terutama karena nama universitas ini diambil dari nama besar Syekh Maulana Malik Ibrahim,” ujarnya.
Ia juga menyatakan keyakinannya terhadap sistem makhad, di mana mahasiswa tinggal selama satu tahun dan terlibat dalam interaksi religius dan pendidikan selama 24 jam.
“Dari sudut pandang bisnis, BPKH siap berinvestasi, karena kami memiliki misi inklusivitas. Saya ingin mengajak para investor untuk melihat peluang yang menjanjikan ini di UIN Malang,” jelasnya.
Gunawan juga menyinggung tentang optimalisasi aset BLU melalui pembiayaan kreatif dalam kerangka PMK 129 dan PMK 202. Ia berharap kerjasama ini dapat menjadi tolok ukur bagi PTN lainnya dan memberikan kontribusi besar terhadap kemandirian nasional.
“Inisiatif ini sejalan dengan amanat UU dan dapat diterapkan di berbagai sektor strategis. Pemerintah boleh berganti, tetapi mimpi kita tidak boleh mati,” pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |