Pendidikan

BEM FP Universitas Trunojoyo Madura Dampingi Petani Terapkan Pertanian Cerdas

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:42 | 185.65k
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura memasang peralatan teknologi penyiram otomatis untuk pertanian bawang merah di Desa Sabiyan, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan. (Foto: FP UTM)
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura memasang peralatan teknologi penyiram otomatis untuk pertanian bawang merah di Desa Sabiyan, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan. (Foto: FP UTM)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Tahun 2024 ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP), Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berhasil meraih hibah kompetisi bergengsi dari Kemendikbudristek.

Hibah kompetisi dengan skema Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang berhasil diraih ini mengambil tema penerapan smart farming pada budidaya bawang merah.

Advertisement

Fokus utama kegiatan ini adalah memberdayakan petani sehingga dapat lebih meningkatkan efisiensi dan produktifitas usaha tani, khususnya pada budidaya bawang merah. Penerapan smart farming ini didasari pada keprihatinan terhadap menurunnya ketertarikan pemuda dalam usaha pertanian.

Mahasiswa-Fakultas-Pertanian-Universitas-Trunojoyo-Madura-b.jpgBadan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura saat memberikan maket greeb house ke perwakilan petani. 

Pada kegiatan ini, BEM FP UTM mengenalkan penggunaan teknologi penyiram otomatis yang bekerja dengan sensor suhu dan kelembaban tanah. Kegiatan dilaksanakan di Desa Sabiyan, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan. Selama kegiatan berlangsung, BEM FP UTM tidak hanya mengenalkan teknologi smart farming namun juga mendampingi dalam penerapannya mulai dari tanam hingga panen.

Kegiatan ini disambut baik oleh petani. Selama kegiatan, partisipasi dari kelompok tani dan pemerintah desa sangat baik. Antusiasme masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan tampak pada saat sosialisasi dan pelatihan. Bahkan selama proses pendampingan, masyarakat sangat aktif terlibat mulai dari pembangunan green house hingga pada saat pemeliharaannya.

”Budidaya tanaman bawang merah dengan menggunakan alat ini saya rasa sangat membantu para petani. Harapannya semoga budidaya bawang merah ini dapat berhasil sampai pada panennya nanti. Terlebih nantinya bisa menarik minat generasi muda untuk bertani," ungkap Kamil, salah seorang petani muda di Desa Sabiyan. 

Mahasiswa-Fakultas-Pertanian-Universitas-Trunojoyo-Madura-c.jpgGreen House tanaman bawang merah yang dibangun oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. 

Smart farming yang diusung oleh BEM FP UTM berupa Automatic Temperature Technology (ATT). Teknologi ini akan dapat membantu irigasi pada tanaman bawang merah secara efisien.

Alat ini memiliki sensor kelembapan tanah yang diletakkan pada titik tertentu. Nilai data sensor kelembapan tanah akan dijumlahkan dan diambil nilai rata-rata, kemudian ditampilkan pada layar LCD yang ada di alat tersebut. Saat nilai mencapai ambang tertentu, maka secara otomatis menghidupkan mesin pompa air untuk menyiram tanaman.

Pihak desa berharap agar program ini dapat berlanjut ke depannya nanti. Kepala Desa Sabiyan, Hudaifah, menyatakan bahwa kegiatan PPK Ormawa yang dilaksanakan oleh BEM FP UTM sangat memberikan manfaat bagi pihak desa. Apalagi kegiatan tersebut sangat berkaitan dengan pertanian yang menjadi potensi unggulan desa.

Pihak pemerintah desa bahkan sangat terbuka jika nantinya Desa Sabiyan ditetapkan menjadi desa binaan FP UTM. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami siap untuk melanjutkan program ini dan ditindaklanjuti dalam kegiatan berikutnya," ucapnya.

Sementara itu, wakil dekan bidang kemahasiswaan FP UTM, Agus Romadhon, menyampaikan bahwa melalui PKK Ormawa akan tumbuh sikap kritis mahasiswa dalam mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Secara tidak langsung maka akan mengembangkan sikap empati, berpikir kritis, kerjasama, dan tanggung jawab. Pada akhirnya kapasitas organisasi kemahasiswaan dapat berkembang menjadi lebih baik.

FP UTM mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini, salah satunya dengan pemberian penghargaan konversi SKS bagi mahasiswa yang terlibat. Tidak hanya itu, pihak universitas juga menyediakan dana pendamping dan terlibat dalam monitoring dan evaluasi. 

Ilham Algafary, ketua tim PKK Ormawa BEM FP UTM, menyatakan bahwa tantangan terbesar dalam pelaksanaan kegiatan adalah mengatur jadwal tim. Terlebih, tim pengusul dari berbagai program studi yang ada di FP UTM.

"Namun demikian, dengan komitmen yang kuat, kami yakin akan dapat menuntaskan program ini dengan baik. Bahkan ke depan akan dilanjutkan oleh kepengurusan BEM FP UTM periode selanjutnya," ucapnya.

 Komitmen ini juga diamini oleh Gubernur BEM FP UTM, Bina Kertian Daely dan juga dosen pendamping PPK Ormawa BEM FP UTM, Slamet Widodo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES