Pendidikan

Unesa Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di THE University Impact Forum Azerbaijan

Minggu, 15 September 2024 - 18:46 | 29.81k
Wakil Rektor III Unesa bersama Direktur Inovasi, Pemeringkatan dan Publikasi Ilmiah serta PIC SDG13 saat mengikuti pertemuan Internasional di Baku Azerbaijan. (Foto: Humas Unesa)
Wakil Rektor III Unesa bersama Direktur Inovasi, Pemeringkatan dan Publikasi Ilmiah serta PIC SDG13 saat mengikuti pertemuan Internasional di Baku Azerbaijan. (Foto: Humas Unesa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Membangun kesadaran masyarakat terkait perubahan iklim bukanlah sesuatu yang sederhana. Diperlukan sebuah proses dan komitmen yang kuat untuk mewujudkannya. Unesa, sebagai salah satu universitas yang peduli dengan masalah lingkungan merasa terpanggil untuk ikut bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah tersebut. 

Hal penting yang tersirat adalah bagaimana membangun konsep pendidikan yang mampu mewujudkan kesadaran masyarakat dalam menjawab tantangan perubahan iklim. Partisipasi Unesa dalam THE University Impact Forum yang diselenggarakan di State Oil and Industry University Baku-Azerbaijan pada 11-12 September 2024 menjadi bukti nyata keseriusan Unesa dalam mewujudkan SDG 13 tentang climate action. 

Advertisement

Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center UNESA, Bambang Sigit Widodo mengatakan bahwa kampus ‘Rumah Para Juara’ siap berpartisipasi bersama masyarakat dalam menyelesaikan masalah perubahan iklim global. 

Agenda tahunan dunia yang dibuka oleh Emin Amrullayef, Menteri Sains dan Pendidikan Azerbaijan memberikan insight penting bahwa masalah perubahan iklim merupakan masalah bersama dan menjadi tanggung jawab bersama dalam menyelesaikannya.

“Unesa cukup optimis mampu menguatkan capaian SDG 13 khususnya dalam pemeringkatan THE Impact Ranking tahun berikutnya. Pak Rektor Cak Hasan juga mendukung dengan diinisiasi adanya SDGs center di Unesa mulai tahun 2025,” ucap dosen yang berhomebased di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu.

Guru besar sekaligus Direktur Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah, Nadi Suprapto melanjutkan forum diawali dengan sesi opening panel yang membahas seputar alasan urgensinya SDG 13 bagi tujuan-tujuan yang lain. Sesi awal yang di moderatori oleh Nigar Arpadarai (UN-climate change high level champion COP 29 Azerbaijan) memfokuskan pada dua hal penting. 

“Yaitu dampak perubahan iklim terhadap tujuan SDG yang lain serta bagaimana universitas dapat menggunakan pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan lainnya dan menjadi duta dalam mitigasi perubahan iklim,” ucapnya. 

Para panelis sepakat bahwa perubahan iklim merupakan masalah yang sangat serius dan harus bisa diselesaikan dengan baik demi masa depan generasi. 

Seperti yang disampaikan Adam Jageillo-Rusilowski, Direktur Akademik Innocamp PI Polandia. Menurutnya, masalah perubahan iklim merupakan masalah besar dan harus menjadi passion bagi generasi muda. 

"Artinya gaya hidup masyarakat harus memperhatikan dampak iklim yang ditimbulkan," katanya. 

Lain halnya dengan Christine Ozden (Global director of climate education Cambridge University Press and Assessment). Ia menekankan perlu adanya inovasi dalam pendidikan perubahan iklim melalui kolaborasi internasional, pengembangan metodologi penelitian terkait perubahan iklim, penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan pengembangan kurikulum tentang perubahan iklim. 

Seiring dengan kegiatan tersebut Unesa kembali mendapat undangan menghadiri United Nations Climate Change Conference or Conference of the Parties of the UNFCCC yang sekarang dikenal sebagai COP 29 di Baku Azerbaijan pada 11-22 November 2024 mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES