Buka Kegiatan Halaqoh Diniyah, Unisma Perkuat Karakter Keagamaan Mahasiswa

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) resmi membuka kegiatan Halaqoh Diniyah pada Kamis (26/9/2024) di Gedung Bundar Unisma. Ribuan mahasiswa baru dari berbagai fakultas antusias mengikuti acara ini yang merupakan bagian dari program wajib dalam rangka memperkuat karakter keagamaan dan nilai-nilai keaswajaan di lingkungan kampus.
Rektor Unisma, Prof. Junaidi mengatakan, pentingnya pengembangan karakter keislaman dan keaswajaan sebagai pondasi dasar bagi mahasiswa Unisma.
Advertisement
"Dalam tiga hari ke depan, kita akan menancapkan pondasi pengembangan karakter keislaman dan keaswajaan. Dengan begitu, kita akan membentuk profil mahasiswa Unisma yang merupakan gabungan dari dua karakter utama, yakni sebagai seorang santri sekaligus sarjana," ujarnya.
Halaqoh Diniyah ini dirancang sebagai salah satu program unggulan kampus dalam rangka membekali mahasiswa baru dengan nilai-nilai Islam, terutama nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) yang menjadi karakteristik Unisma sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis Islam.
Prof. Junaidi menjelaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi dasar pembentukan profil mahasiswa yang unggul secara akademik sekaligus memiliki kepribadian islami.
"Profil santri pondasinya kita bentuk melalui Halaqoh Diniyah ini. Nantinya, karakter tersebut akan terus kita kembangkan selama masa studi mahasiswa, baik melalui kebiasaan harian yang islami maupun melalui mata kuliah Agama Islam yang telah kita susun dalam enam tingkatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor Unisma juga mengungkapkan bahwa kurikulum mata kuliah Agama Islam ini tersebar selama lima hingga enam semester dengan penekanan pada berbagai aspek keislaman yang integral.
Selama masa Halaqoh Diniyah, mahasiswa baru akan mendapatkan berbagai materi yang berkaitan dengan pengembangan sikap, akhlak, dan etika seorang santri.
"Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan diberikan wawasan tentang bagaimana berpakaian, bagaimana bergaul dengan baik kepada dosen dan sesama mahasiswa, serta bagaimana menjaga adab dalam setiap aktivitas. Semua itu akan kita berikan kepada mahasiswa sehingga setelah selesai Halaqoh Diniyah, mereka sudah siap menjalani kegiatan akademik dan non-akademik dengan baik," ujar Prof. Junaidi.
Lebih dari sekadar pembentukan kepribadian islami, Prof. Junaidi menegaskan bahwa dasar pengembangan karakter kecendekiawanan, keindonesiaan, dan keagamaan yang difokuskan dalam kegiatan ini akan menjadi bekal penting bagi mahasiswa selama empat tahun masa studi.
"Dengan peletakan dasar-dasar pengembangan karakter ini, kita berharap mahasiswa akan memiliki landasan yang kuat untuk menapaki masa studinya, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik," tambahnya.
Pada acara pembukaan, Unisma turut menghadirkan Wakil Ketua PBNU, Dr. (HC) KH Zulfa Musthofa, sebagai narasumber utama yang memberikan ceramah terkait pentingnya menjaga identitas keislaman di era modern. Dalam ceramahnya, KH Zulfa Musthofa menyampaikan pentingnya bagi mahasiswa untuk tidak hanya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai agama dalam setiap langkah kehidupan mereka.
Dia juga menekankan peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan yang harus menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Halaqoh Diniyah ini merupakan bagian dari rangkaian program orientasi mahasiswa baru di Unisma, yang tidak hanya bertujuan mengenalkan kehidupan kampus, tetapi juga membentuk kepribadian mahasiswa yang islami dan berwawasan kebangsaan.
Dengan adanya program ini, diharapkan mahasiswa Unisma mampu menjadi generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter islami yang kuat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |