Gandeng KPuK, Ilmu Politik UB Kuatkan Kepemimpinan Perempuan di Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam upaya merespons isu diskriminasi terhadap perempuan yang masih terjadi di berbagai sektor strategis, baik di ranah domestik maupun publik, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Ilmu Politik Universitas Brawijaya telah merumuskan program penguatan kepemimpinan perempuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan aktif perempuan dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan, terutama di wilayah Malang Raya.
Advertisement
Program pengabdian ini dipimpin oleh tiga akademisi Ilmu Politik Universitas Brawijaya yaitu Andy Ilman Hakim, Juwita Hayyuning Prastiwi serta Wimmy Haliim (fokus kajian Kebijakan). Ketiganya berperan penting dalam merancang program yang bertujuan meningkatkan kapasitas perempuan agar mampu mengartikulasikan kebutuhan dan kepentingannya, serta mengambil peran strategis dalam kehidupan publik dan politik.
Dalam pelaksanaan kegiatan, tim ini bekerja sama dengan Koalisi Perempuan untuk Kepemimpinan (KPuK), sebuah lembaga swadaya masyarakat berbasis di Malang. KPuK dikenal sebagai organisasi yang terdiri dari berbagai organisasi perempuan dan individu dari latar belakang beragam, yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kondisi dan posisi perempuan dalam masyarakat. KPuK beroperasi dengan semangat kerelawanan, mengumpulkan sumber daya dari kalangan senior dan muda yang peduli pada isu-isu perempuan, keadilan gender, dan inklusi sosial.
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah Penguatan Kepemimpinan Perempuan di Rumah Kepemimpinan Perempuan (RKP) Griya Baca Malang, yang menjadi bagian konkret dari upaya memperkuat kepemimpinan perempuan. Kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan perempuan agar mampu berperan lebih besar dalam proses pembangunan, mengingat keterlibatan perempuan sangat penting dalam memastikan kualitas pembangunan yang inklusif.
Peran penting KPuK dalam program ini adalah menginisiasi pengorganisasian melalui pembentukan Rumah Kepemimpinan Perempuan (RKP) Griya Baca Malang, yang menjadi wadah untuk penguatan kapasitas perempuan. Sementara itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat berperan dalam mengelola program-program kepemimpinan perempuan dengan fokus pada empat indikator utama yaitu kemampuan perempuan mengartikulasikan kebutuhan dan kepentingannya, kemampuan perempuan dalam membuat keputusan terkait dirinya sendiri, kemampuan perempuan mengidentifikasi akses partisipasi, membangun kesadaran dan pemikiran kritis perempuan.
Indikator-indikator tersebut mencerminkan tantangan serta aspirasi perempuan dalam perjuangan menuju kesetaraan dan keadilan gender. Dengan adanya program ini diharapkan perempuan di wilayah Malang dapat semakin berdaya dalam memperjuangkan hak-haknya dan berperan aktif dalam pembangunan.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan organisasi masyarakat dalam mendorong perubahan sosial, khususnya dalam meningkatkan peran dan kepemimpinan perempuan di sektor publik.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |