Optimasi Kemitraan dengan DUDI, Polisma Gelar Workshop Bersama PNP
TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam upaya memperkuat kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Politeknik Unisma Malang (Polisma) menyelenggarakan Workshop Tata Kelola Kemitraan bersama Politeknik Negeri Padang (PNP) pada Senin (28/10/2024).
Bertempat di Aula Kantor Yayasan Unisma, kegiatan ini dihadiri oleh para dosen, staf, dan mahasiswa Polisma, serta menghadirkan Direktur PNP, Surfa Yondri, sebagai narasumber utama.
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Yondri banyak membagikan pengalaman serta wawasan mengenai strategi mengelola perguruan tinggi vokasi untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan DUDI terhadap institusi pendidikan.
Yondri menekankan bahwa optimalisasi branding adalah langkah krusial dalam membangun citra positif institusi agar dapat dikenal dan dihargai oleh dunia industri.
“Branding yang optimal akan meningkatkan reputasi lembaga sehingga menarik minat mitra industri untuk bekerja sama,” ujar Yondri.
Yondri juga menggarisbawahi pentingnya manajemen sumber daya manusia (SDM) yang baik dalam pengembangan institusi. Menurutnya, kualitas SDM adalah salah satu faktor utama yang menentukan daya saing institusi pendidikan vokasi di tengah tantangan dunia kerja.
“Manajemen SDM yang solid adalah fondasi untuk institusi yang berkelanjutan dan berkembang,” jelas Yondri.
Selain itu, Yondri menyoroti pentingnya komunikasi yang baik dengan para alumni sebagai salah satu cara memperkuat jejaring eksternal.
“Alumni adalah wajah dari sebuah institusi, dan mereka merupakan aset yang dapat memperkenalkan kampus ke dunia kerja. Dengan menjaga hubungan yang baik, alumni dapat menjadi duta institusi yang akan membantu menjalin hubungan dengan mitra industri,” paparnya.
Dalam workshop tersebut, Yondri juga mengajukan konsep "KKN" yang diterjemahkan sebagai Komitmen, Kerja Keras, dan Networking. Ia menekankan bahwa ketiga unsur ini merupakan kunci untuk memperkokoh posisi Polisma di dunia pendidikan vokasi.
“Dengan komitmen yang kuat, kerja keras yang konsisten, dan jaringan yang luas, Polisma bisa semakin kuat dan berkembang,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Direktur Polisma, Moh. Sulhan, menyatakan bahwa Polisma berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada mahasiswa.
Salah satu strategi yang digalakkan adalah memperkuat kemitraan dengan DUDI agar mahasiswa dapat lebih mudah mendapatkan kesempatan belajar langsung di industri, sekaligus meningkatkan peluang terserap di dunia kerja setelah lulus.
Sulhan juga optimistis bahwa berbagai program studi Polisma yang dirancang untuk mengikuti perkembangan zaman akan mendukung institusi ini dalam mengembangkan mahasiswa yang kompeten dan siap berdaya saing.
“Kami berusaha membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri, serta nilai-nilai agama yang menjadi identitas Polisma sebagai satu-satunya Politeknik Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur,” ungkap Sulhan.
Masih ada banyak program yang akan dilakukan oleh Polisma sebagai perguruan Ttinggi sasaran (Pertisas) bersama dengan PNP sebagai perguruan tinggi sumber (Pertisum). Semua bermuara pada peningkatan manajemen Polisma untuk menjadi institusi yang unggul dan berdaya saing.
Acara ini merupakan langkah nyata Polisma dalam mengakselerasi kolaborasi dengan DUDI untuk memperkuat posisi sebagai institusi pendidikan vokasi yang responsif terhadap perkembangan industri serta mencetak lulusan yang unggul, kompeten, dan memiliki nilai religiusitas.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |