Pendidikan

Waspada Bencana, STKIP PGRI Lumajang dan Unitomo Surabaya Kenalkan Teknologi SYCORDES

Senin, 04 November 2024 - 10:58 | 38.20k
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LUMAJANGSTKIP PGRI Lumajang dan Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO) Surabaya bekerja sama dalam program edukasi kewaspadaan bencana dengan mengusung teknologi System Command Center Desa (SYCORDES). 

Program ini dilaksanakan di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Program didanai Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui Program Kosabangsa.

Advertisement

Acara sosialisasi ini dihadiri berbagai elemen masyarakat. Mulai dari perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Desa Tanggap Bencana (Destana), pelaku UMKM, Satgas Desa, hingga Pokdarwis. 

Kedua kampus memperkenalkan inovasi teknologi SYCORDES, yang memungkinkan masyarakat memantau dan menangani potensi bencana secara real-time. Dengan begitu warga dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi risiko bencana.

Diketahui, Lumajang cukup rawan dengan bencana alam letusan Gunung Semeru. Letusan ini diikuti banjir lahar dingin dan hujan abu vulkanik 

Ketua Pelaksana program, Mohammad Ridho’i, M.Pd., menyampaikan, pengenalan teknologi ini diharapkan dapat membekali masyarakat dengan sistem pemantauan yang mumpuni.

sosialisasi.jpg

 

“Kami berharap SYCORDES bisa menjadi alat pemantau dan sarana komunikasi cepat antara warga dengan pihak terkait saat terjadi keadaan darurat. Teknologi ini dirancang untuk membantu masyarakat agar memiliki kesiapan dan kemandirian dalam menghadapi bencana tanpa ketergantungan penuh pada bantuan eksternal,” ujar Ridho’i.

Hadir pula dalam acara ini Wakil Ketua 1 STKIP PGRI Lumajang, Dr. Dwi Yanuarindah Putri, M.Pd., Kepala Desa Selok Awar-Awar, Didik Nurhandoko, A.Md., dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, AP, M.Si. 

Dalam sambutannya, Didik Nurhandoko menyampaikan apresiasinya kepada tim pelaksana dari STKIP PGRI Lumajang dan UNITOMO Surabaya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap masyarakat Desa Selok Awar-Awar semakin tanggap dan teredukasi dalam hal kesiapsiagaan bencana.

Kepala BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kesiapsiagaan. Menurutnya, dukungan aktif dari warga sangat berperan dalam menciptakan sistem tanggap darurat yang efektif. 

“Dukungan masyarakat sangat krusial. Kami berharap, melalui program ini, masyarakat Desa Selok Awar-Awar semakin siap menghadapi risiko bencana,” ujar Patria.

Perwakilan dari UNITOMO, Dr. Wiwiek Harwiki, M.M., dan tim dosen lainnya dari UNITOMO juga memberikan sambutan yang penuh dorongan. Mereka berharap teknologi SYCORDES dapat diterima baik oleh masyarakat dan digunakan secara optimal dalam situasi darurat. 

peserta-sosialisasi.jpg

SYCORDES sendiri dikembangkan untuk mendukung masyarakat dalam mengantisipasi bencana alam, memberikan peringatan dini, dan memperkuat komunikasi antarwarga serta pihak-pihak terkait lainnya.

Dalam acara ini, sesi utama berupa pemaparan cara kerja SYCORDES oleh Dr. Zaenal Fatah, M.Si., yang menjelaskan teknologi ini secara mendalam. Paparan ini diharapkan memberikan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat agar dapat mengoperasikan SYCORDES saat terjadi situasi darurat. 

Teknologi ini bukan hanya berfungsi sebagai alat pemantau bencana, tetapi juga sebagai pusat komando desa yang memungkinkan koordinasi yang lebih baik.

Di penghujung acara, dilakukan prosesi penandatanganan dan serah terima aset program kepada pemerintah desa sebagai tanda komitmen untuk bersama-sama menjaga kesiapsiagaan bencana. Penyerahan ini juga menjadi simbol kolaborasi antara pihak akademisi dengan masyarakat dalam mengantisipasi dan meminimalkan dampak bencana. 

Dengan adanya SYCORDES, diharapkan masyarakat Desa Selok Awar-Awar memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi bencana di masa mendatang.

Acara ini menjadi momen berharga bagi Desa Selok Awar-Awar dalam mengadopsi teknologi yang secara signifikan dapat meningkatkan kewaspadaan bencana. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan teknologi serupa guna membangun masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES