Gelar Kegiatan Ekskavasi, Cara SMAN Punung Rayakan Hari Jadi ke-280 Kabupaten Pacitan

TIMESINDONESIA, PACITAN – SMAN Punung turut serta dalam peringatan Hari Jadi ke-280 Kabupaten Pacitan dengan menggelar berbagai kegiatan edukatif. Salah satu agenda utama adalah ekskavasi yang berlangsung di Museum Song Terus, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Pacitan.
Kepala SMAN Punung, Agus Zamroni, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa keikutsertaan sekolah dalam kegiatan ini merupakan bentuk partisipasi aktif dalam merayakan momen bersejarah bagi Kabupaten Pacitan.
Advertisement
“Kegiatan ini sebagai bentuk peran serta sekolah dalam memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pacitan yang ke-280. Selain itu, kami ingin memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada siswa, khususnya dalam memahami sejarah dan budaya daerah,” ujar Agus Zamroni, Senin (24/02/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Upacara Bendera sebagai pembuka acara. Setelah itu, para peserta mengikuti berbagai fun game yang dirancang untuk meningkatkan semangat kebersamaan.
Puncak acara adalah kegiatan ekskavasi, di mana siswa terlibat langsung dalam simulasi penggalian fosil.
“Kegiatan ini diikuti oleh 480 siswa, 45 guru dan staf tata usaha, serta 35 staf dari Museum Song Terus. Dari jumlah tersebut, 20 siswa terpilih mendapat kesempatan untuk mengikuti ekskavasi langsung,” tambahnya.
Ekskavasi ini tidak sekadar menjadi ajang belajar sejarah, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya pelestarian situs budaya dan arkeologi yang ada di Pacitan.
Agus Zamroni berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman mendalam bagi siswa mengenai metode kerja seorang arkeolog dalam proses penggalian fosil.
“Semoga kegiatan ekskavasi ini dapat membekali siswa tentang bagaimana langkah-langkah seorang arkeolog dalam proses penggalian fosil serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan sejarah,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar teori, tetapi juga memberikan pengalaman nyata bagi siswa tentang bagaimana keterlibatan mereka dalam menjaga dan melestarikan situs bersejarah.
“Pada kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya pelestarian situs sejarah, tetapi juga merasakan langsung bagaimana keterlibatan mereka dalam upaya pelestarian tersebut,” imbuhnya.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga mencerminkan konsep demokrasi belajar. Siswa diajak untuk belajar secara lebih mandiri dan kontekstual, tidak terbatas pada ruang kelas. Dengan keterlibatan langsung dalam kegiatan nyata, pembelajaran menjadi lebih hidup, relevan, dan bermakna.
Dengan adanya kegiatan ekskavasi ini, diharapkan perayaan Hari Jadi ke-280 Kabupaten Pacitan tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga memberikan manfaat edukatif bagi generasi muda.
SMAN Punung Pacitan pun berkomitmen untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang interaktif agar siswa lebih memahami dan menghargai sejarah serta budaya daerahnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |