Pendidikan

SMKN Pringkuku Pacitan dan SLB Negeri Punung Jalin MoU untuk Inovasi Produk Inklusif

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:33 | 42.96k
SLBN Punung dan Yayasan Tunas Bangsa melihat laboratorium APHP SMKN Pringkuku Pacitan. (Foto: Arif Subekan for TIMES Indonesia)
SLBN Punung dan Yayasan Tunas Bangsa melihat laboratorium APHP SMKN Pringkuku Pacitan. (Foto: Arif Subekan for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITANSMKN Pringkuku Pacitan menggandeng SLBN Punung dalam kerja sama pengembangan produk inklusif di bidang Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dan Desain Produksi Busana (DPB). 

Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan keterampilan serta kemandirian peserta didik berkebutuhan khusus agar lebih siap menghadapi dunia kerja.

Advertisement

Selain itu, SMKN Pringkuku juga menandatangani MoU dengan Yayasan Tunas Bangsa di bawah naungan SLB Negeri Punung. 

Kesepakatan ini mencakup penyediaan bahan makanan sehat berbasis pangan lokal guna mendukung program gizi bagi penyandang disabilitas.

Plt. Kepala SMKN Pringkuku, Indra Prastowo, menyebut kerja sama ini sebagai langkah inovatif yang diharapkan bisa menginspirasi sekolah lain.

"Kerja sama ini pertama di Pacitan dan menjadi inovasi unggulan SMKN Pringkuku sebagai sekolah inklusi. Kami berharap ini bisa memantik lebih banyak kolaborasi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif," ujarnya.

Sebagai bagian dari kemitraan, SLB Negeri Punung mendapat akses fasilitas SMKN Pringkuku untuk pengembangan vokasi. Peserta didik dan guru SLB akan dibimbing langsung oleh tenaga pendidik bersertifikasi serta guru inklusi.

Kepala SLB Negeri Punung, Supriati, menyambut baik kerja sama ini.

"Sebelumnya kami kurang percaya diri dalam mengembangkan vokasi. Namun, dengan adanya fasilitas dan bimbingan dari SMKN Pringkuku, kami lebih optimistis untuk maju," katanya.

Kolaborasi ini membuka peluang lebih besar bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk memperoleh keterampilan yang dapat diterapkan dalam dunia kerja. 

Dengan inovasi produk inklusif, mereka diharapkan lebih mandiri dan memiliki daya saing di masyarakat.

Kolaborasi SMKN Pringkuku dan SLBN Punung membuktikan bahwa pendidikan kejuruan di Pacitan bisa diakses semua kalangan, sekaligus menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES