Pendidikan

Kemitraan UI-UC Berkeley Makin Erat, Dorong Lompatan Riset Lintas Negara

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:11 | 8.00k
Kunjungan rektor UI ke UC Berkeley di Amerika Serikat pada 1 Mei lalu. (Foto: Dok UI)
Kunjungan rektor UI ke UC Berkeley di Amerika Serikat pada 1 Mei lalu. (Foto: Dok UI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SAN FRANSISCO – Dengan langkah penuh semangat menuju masa depan riset dan teknologi global, Universitas Indonesia (UI) kembali menegaskan komitmennya sebagai pelopor kampus inovasi dunia. Kali ini melalui penguatan kemitraan strategis dengan University of California, Berkeley (UC Berkeley), salah satu kampus terbaik dunia. 

Itu tanpak pada kunjungan resmi yang dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. pada 1 Mei 2025 lalu. Kunjungan itu menjadi momentum penting untuk memperluas dampak kolaborasi lintas negara yang telah dibangun sejak 2022.

Advertisement

Disambut hangat oleh jajaran pimpinan UC Berkeley, mulai dari Vice Chancellor for Research Kathy Yelick, Vice Provost Lisa Alvarez-Cohen, hingga Dean of Engineering Prof. Tsu-Jae King Liu, pertemuan ini melahirkan semangat baru dalam sinergi akademik. Sinergi yang tidak hanya sekadar simbolik, tetapi nyata dan berdampak.

Pertemuan tersebut membahas beberapa hal. Misalnya, secara mendalam penguatan riset interdisipliner, pertukaran mahasiswa dan dosen, hingga pengembangan program bersama di bidang teknologi maju dan keberlanjutan. 

Dalam suasana yang sarat semangat kolaboratif, kedua pihak menegaskan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam menjawab tantangan dunia yang makin kompleks.

“UI berkomitmen menjadi bagian dari solusi global melalui penguatan riset berbasis kolaborasi internasional. Kami percaya, kemitraan dengan UC Berkeley akan menghasilkan inovasi kelas dunia yang berakar dari konteks Indonesia,” ungkap Rektor UI, Prof. Heri, penuh optimisme.

Kunjungan ini juga menjadi forum monitoring atas Program Penelitian dan Akademik Unggulan Interdisiplin (PPAUI). Ada tiga dosen muda FTUI menjalani program visiting research selama satu tahun penuh di UC Berkeley. 

Mereka dibimbing langsung oleh profesor-profesor ternama dunia dalam bidang teknik dan teknologi berkelanjutan.

Salah satunya adalah Dr. Dipl.-Ing. Nuraziz Handika dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FTUI. Dengan mata berbinar, ia menceritakan betapa berartinya kesempatan ini. 

“Berada di lingkungan UC Berkeley membuka cakrawala berpikir saya. Bukan hanya soal teori, tapi bagaimana sains diterjemahkan menjadi solusi nyata untuk umat manusia,” katanya dengan penuh semangat.

Kemitraan ini bukan hanya tentang pengiriman akademisi ke luar negeri. Ini adalah proses strategis membangun kapasitas dalam negeri. Dengan dukungan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) RI, dua program utama seperti Pre-Doctoral Program dan Visiting Research telah menjadi wadah lahirnya calon-calon doktor dan peneliti unggul masa depan.

Pre-Doctoral Program mempersiapkan lulusan terbaik FTUI untuk melanjutkan studi PhD di UC Berkeley melalui proses seleksi dan riset awal. Sementara Visiting Research memfokuskan pada isu-isu global seperti SDGs di bidang Teknik Sipil, Biomedik, dan Mesin. Semua ini adalah investasi untuk masa depan bangsa.

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, menyampaikan dengan bangga. “Kemitraan jangka panjang ini akan membuahkan SDM unggul dan inovasi-inovasi yang bisa menjadi kontribusi Indonesia untuk dunia,” ujarnya.

Tak hanya itu, UI juga membuka ruang bagi mahasiswa Berkeley untuk mengenal Indonesia melalui program short course yang telah digelar Januari 2025 dan direncanakan kembali pada Januari 2026. Pertukaran pengetahuan dan budaya ini menjadi jembatan harmoni akademik lintas benua.

Kolaborasi antara UI dan UC Berkeley adalah gambaran nyata bahwa riset tidak mengenal batas negara. Dengan semangat gotong royong global, keduanya meretas jalan bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem riset internasional.

Langkah ini bukan sekadar agenda luar negeri. Ia adalah strategi panjang membangun Indonesia yang cerdas, adaptif, dan penuh semangat perubahan. Ketika anak bangsa diberi akses pada laboratorium terbaik dunia, maka harapan Indonesia emas di masa depan bukan sekadar mimpi, melainkan keniscayaan.

UI dan UC Berkeley telah menunjukkan bahwa sinergi, dedikasi, dan visi bersama mampu melahirkan perubahan. Sebuah kemitraan yang bukan hanya membanggakan, tetapi menginspirasi seluruh dunia pendidikan di Indonesia untuk terus maju dan berani melangkah ke panggung global. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES