
TIMESINDONESIA, JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) terus mendorong penguatan kompetensi mahasiswa melalui pendekatan Project Based Learning (PBL). Kali ini, Jurusan Kesehatan menggelar acara bertajuk Gelar Produk Project Based Learning di GOR Perjuangan 45. Kegiatan ini mengangkat tema “Kolaborasi Digital Health, Nutricraft, dan Community Empowerment” dan menjadi wadah bagi mahasiswa dari tiga program studi untuk menampilkan karya inovatif berbasis ilmu terapan di bidang kesehatan.
Acara ini memperlihatkan hasil konkret dari proses pembelajaran berbasis proyek, mulai dari pengembangan produk pangan sehat, nutrisi fungsional, hingga aplikasi digital kesehatan. Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah SIP-Kes (Sistem Informasi Psikososial Kesehatan), aplikasi kesehatan mental yang dirancang oleh mahasiswa dan sudah terintegrasi dengan platform Satu Sehat milik Kementerian Kesehatan.
Advertisement
Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., mengungkapkan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat positif dan memberi ruang mahasiswa untuk menunjukkan hasil belajar berbasis proyek yang bermanfaat bagi dunia kerja dan wirausaha,” ujarnya singkat.
Gelar Produk ini juga melibatkan berbagai mitra dari dunia usaha, dunia industri, dunia jasa, hingga instansi layanan kesehatan. Para tenant mahasiswa mendapatkan proses kurasi, asesmen, dan masukan langsung dari para praktisi dan pemangku kepentingan terkait. Proses ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan nyata di dunia kerja maupun saat membangun usaha sendiri.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Koeshar Yudyarto, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini.
“Ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa, terutama dalam pengembangan aplikasi seperti SIP-Kes yang sudah terintegrasi dengan sistem Satu Sehat,” ucapnya.
Menurutnya, keberadaan aplikasi semacam SIP-Kes sangat dibutuhkan oleh fasilitas layanan kesehatan seperti Puskesmas dan klinik, khususnya dalam meningkatkan layanan psikososial dan pemantauan kesehatan mental masyarakat. Ia juga menambahkan bahwa aplikasi tersebut hanya memerlukan dukungan promosi agar bisa menjangkau pengguna lebih luas.
Melalui kegiatan ini, Polije tidak hanya menyiapkan lulusan yang kompeten secara akademik, tetapi juga mampu berpikir kreatif, solutif, dan inovatif. Pendekatan Project Based Learning terbukti mampu menjadi model pendidikan vokasi yang efektif, mendorong mahasiswa untuk belajar secara aktif melalui pengalaman nyata, kerja tim, serta kolaborasi lintas bidang.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi ini juga dimeriahkan dengan pameran produk olahan makanan sehat, produk herbal, serta konsultasi layanan kesehatan. Ke depan, Polije berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi antara institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat dalam menciptakan lulusan yang unggul dan berdampak bagi pembangunan daerah maupun nasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Rochmat Shobirin |