Menuju Pesantren Modern, Nurul Jadid Studi Sistem Organisasi ke Pemkab Probolinggo

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pengurus Pondok Pesantren atau Ponpes Nurul Jadid terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan di lingkungan pesantren. Upaya itu antara lain dilakukan melalui studi tiru sistem keorganisasian ke Pemkab Probolinggo, Jatim, Senin (23/6/2025).
Lewat studi ke lembaga pemerintahan daerah itu, ponpes di ujung timur Kabupaten Probolinggo tersebut berupaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan ex officio.
Advertisement
Dalam konteks kelembagaan, istilah ex officio merujuk pada posisi seseorang dalam suatu organisasi yang diperoleh karena jabatan lain yang mereka pegang. Bukan karena pemilihan atau penunjukan khusus untuk posisi tersebut.
Sekretaris Ponpes Nurul Jadid, H. Thohiruddin yang mempimpin kunjungan mengatakan, pihaknya ingin belajar dari Pemkab Probolinggo terkait penataan organisasi. Khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan ex officio.
Hal itu tak lepas dari rencana Ponpes Nurul Jadid untuk meninggalkan pola penunjukan panitia dalam setiap kegiatan pesantren.
Ponpes yang didirikan KH Zaini Mun’m pada 1948 itu berharap, tanggung jawab pelaksanaan kegiatan pesantren langsung melekat pada struktur pengurus yang ada, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya atau tupoksi.
"Kami ingin membangun sistem organisasi yang efisien dan berkelanjutan, sehingga tugas-tugas kegiatan tidak dibebankan kepada panitia ad hoc. Tetapi menjadi bagian dari struktur kerja tetap para pengurus," katanya.
Ia berharap, studi tiru ke Pemkab Probolinggo menjadi momentum penting dalam proses pembenahan tata kelola organisasi pesantren agar lebih sistematis dan profesional.
Sementara itu, Kepala Bagian Keorganisasian Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo, Sholehudin Hamid, menyebut, kunjungan tim Ponpes Nurul Jadid merupakan sebuah kehormatan bagi pihaknya.
Ia pun mengapresiasi semangat belajar dan keterbukaan pihak pesantren dalam menyerap sistem kelembagaan pemerintahan.
"Ini adalah bentuk sinergi yang luar biasa. Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman terkait struktur organisasi dan tupoksi yang diterapkan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo," ungkap Sholehudin.
Dalam studi yang berlangsung dari pagi hingga siang itu, tim dari Ponpes Nurul Jadid fokus pada struktur organisasi, pembagian tugas, mekanisme koordinasi, prosedur pelaporan, serta identifikasi kendala dan solusi dalam pelaksanaan ex officio.
Selama studi tiru, tim dari Ponpes Nurul Jadid melakukan observasi langsung, wawancara, pengumpulan dokumen, hingga diskusi mendalam dengan pihak terkait di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Tim dari Ponpes Nurul Jadid berharap dapat menyusun laporan hasil studi tiru yang tidak hanya menggambarkan sistem keorganisasian yang efektif. Tapi juga menghasilkan rekomendasi perbaikan sistem organisasi yang relevan dan dapat diterapkan di lingkungan pesantren.
Hasil akhir dari studi tiru ini juga akan menjadi dasar penyusunan SOP atau panduan pelaksanaan ex officio di Ponpes Nurul Jadid, sebagai langkah strategis menuju tata kelola organisasi yang lebih tertata, modern, dan sesuai dengan prinsip manajemen kelembagaan yang profesional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |