Pendidikan

Pelajar Jogja Tembus Panggung Pembangunan Daerah, Sabut Kelapa Disulap Jadi Sepatu Anti Bau

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:32 | 11.04k
Pelajar Jogja menunjukkan karya inovasi sepatu ramah lingkungan bernama SEKAR (Sepatu Anti Bau Kaki Berbahan Sabut Kelapa Bercorak Lurik Yogyakarta). (FOTO: Pemkot Yogyakarta)
Pelajar Jogja menunjukkan karya inovasi sepatu ramah lingkungan bernama SEKAR (Sepatu Anti Bau Kaki Berbahan Sabut Kelapa Bercorak Lurik Yogyakarta). (FOTO: Pemkot Yogyakarta)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kreativitas pelajar Kota Yogyakarta kembali unjuk gigi. Lewat ajang Anugerah Inovasi dan Penelitian (AIP) 2024, tiga karya inovatif pelajar Jogja dipresentasikan dalam Seminar Inovasi Daerah yang digelar di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (24/6/2025).

Tak sekadar penghargaan, kegiatan ini menjadi batu loncatan agar ide brilian generasi muda bisa diterapkan nyata dalam pembangunan daerah.

Advertisement

Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah sepatu ramah lingkungan bernama SEKAR (Sepatu Anti Bau Kaki Berbahan Sabut Kelapa Bercorak Lurik Yogyakarta). Dikembangkan oleh Laksita Ardiyanti dan Anindya Rahmah Anjani dari SMA Negeri 1 Yogyakarta, produk ini menggabungkan limbah sabut kelapa, akar wangi, dan motif lurik menjadi alas kaki yang tidak hanya estetis, tapi juga eco-friendly.

“SEKAR kami ciptakan sebagai solusi pengelolaan limbah organik sekaligus upaya pelestarian budaya lokal. Sepatu ini ringan, nyaman, dan tentunya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” jelas Laksita dalam presentasinya.

Menurut Anindya, bahan baku sabut kelapa dikumpulkan dari pasar tradisional dan rumah tangga warga Yogyakarta, lalu dibersihkan dan diolah manual. Inovasi ini juga membuka peluang kerja sama dengan pelaku UMKM dan pengrajin lokal.

Tak hanya soal produk, dalam forum ini juga dibahas strategi hilirisasi inovasi pelajar agar bisa dimanfaatkan pemerintah atau masyarakat luas.

“Tidak semua karya bisa langsung diimplementasikan. Karena itu, forum ini menjadi ruang diskusi bersama untuk pemetaan dan pengembangan inovasi sesuai kebutuhan,” ujar Danang Yulisaksono, Kabid Riset dan Inovasi Daerah Bappeda Kota Yogyakarta.

Selain SEKAR, dua karya lain yang turut dipresentasikan yaitu Eco Adventures dari SMPN 14 Yogyakarta, media literasi lingkungan berbasis game, serta SESAJI dari SMPN 3 Yogyakarta, aplikasi Augmented Reality (AR) pendukung kesehatan mental pelajar.

Dosen Politeknik ATK Yogyakarta, Abimanyu Yogadita Restu Aji, mengapresiasi ide kreatif pelajar, terutama SEKAR. “Desainnya segar dan etnik. Namun, perlu uji coba lanjutan untuk memastikan kenyamanan penggunaan akar wangi sebagai insole,” ujarnya.

Melalui forum ini, Pemerintah Kota Yogyakarta berharap terbentuk sinergi kuat antara pelajar, akademisi, dan pemangku kebijakan untuk menjawab tantangan sosial dengan inovasi berkelanjutan.

“Kami optimistis ini bisa jadi tonggak awal munculnya solusi nyata dari generasi muda untuk kota ini,” jelas Danang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES