Universitas Hamzanwadi Perkuat Pendidikan Inklusif Lewat Kerja Sama dan Peluncuran Kelas BISINDO

TIMESINDONESIA, LOMBOK TIMUR – Dalam rangka memperkuat layanan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, Universitas Hamzanwadi melalui Pusat Layanan Disabilitas (PLD) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) menyelenggarakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan sejumlah stakeholder pendidikan di Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan pembukaan Kelas Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan peluncuran program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang menyasar belasan sekolah di wilayah tersebut.
Advertisement
Komitmen Bersama Wujudkan Pendidikan Inklusif
Penandatanganan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Universitas Hamzanwadi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur serta Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur.
Beberapa pihak yang menandatangani perjanjian kerja sama antara lain SLB YCHI Lombok Timur, SLB Asifa Selong, dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) Lombok Timur.
Penandatanganan dilakukan oleh Dekan FIP Universitas Hamzanwadi, Muhammad Sururuddin, M.Pd.
"Kerja sama ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan lembaga layanan disabilitas dalam memperkuat praktik pendidikan inklusif di Lombok Timur," ungkap Muhammad Sururuddin, belum lama ini.
Kelas BISINDO untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dan Mahasiswa
Kelas Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) diinisiasi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi para pendidik dan mahasiswa dalam menghadirkan layanan pendidikan yang inklusif.
Selama empat bulan ke depan, peserta akan dibimbing oleh mentor profesional dari GERKATIN Lombok Timur, yang terdiri dari juru bahasa isyarat dan teman tuli.
Sebanyak 61 peserta yang terdiri dari guru SLB, mahasiswa, serta tenaga kependidikan mengikuti program ini.
"Kelas ini penting untuk membentuk empati dan kemampuan komunikasi yang efektif antara pendidik dan siswa tuli," kata salah satu mentor dari GERKATIN.
Peluncuran Program Pengabdian
Selain pelatihan, Universitas Hamzanwadi juga meluncurkan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang melibatkan 36 relawan disabilitas di 12 sekolah sasaran yang tersebar di Kecamatan Selong dan Pringgasela.
Program ini akan berjalan selama tiga bulan dengan total 12 kali pertemuan di tiap sekolah.
Tujuannya adalah membantu sekolah-sekolah dalam menerapkan pembelajaran yang inklusif dan berpihak kepada siswa berkebutuhan khusus.
"Kami ingin memastikan bahwa pendidikan inklusif bukan hanya slogan, tetapi betul-betul hadir dalam praktik di ruang kelas," ujar Wakil Rektor I Universitas Hamzanwadi.
Ia juga menambahkan bahwa peran relawan sangat vital dalam mendampingi mahasiswa disabilitas di kampus dan mendukung sekolah-sekolah dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.
Menuju Kampus Ramah Disabilitas
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Hamzanwadi sebagai kampus inklusif yang terus berupaya menciptakan lingkungan akademik yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Program Studi Pendidikan Khusus juga diharapkan menjadi motor penggerak dalam membentuk ekosistem pendidikan inklusif, baik di tingkat internal maupun eksternal.
"Kampus harus menjadi ruang aman dan setara bagi semua, termasuk bagi mahasiswa disabilitas," tegas Wakil Rektor I. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |