Pendidikan

Mahasiswa STAI Salahuddin dan UNU Pasuruan Siap Turun Gunung

Minggu, 13 Juli 2025 - 00:06 | 18.40k
Pelepasan mahasiswa UNU Pasuruan dan STAI Salahudin masa pengabdian masyarakat. (Foto: DJ TI)
Pelepasan mahasiswa UNU Pasuruan dan STAI Salahudin masa pengabdian masyarakat. (Foto: DJ TI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Pasuruan menggelar Pelepasan Peserta Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) Tahun 2025. Tahun 2024, nama program pengabdian masih bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN).

DJ TIMES Indonesia di UNU Pasuruan Waisul Quroni melaporkan, acara pelepasan dipusatkan di Aula KH Achmad Djufri, Graha NU Pasuruan, Komplek Perkantoran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan di Desa Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Rabu (9/07/2025).

Advertisement

Rektor UNU Pasuruan Abu Amar Bustomi menyampaikan, PMM merupakan upaya kampus mewujudkan integrasi antara riset, keilmuan, dan pengabdian. Ia juga menekankan untuk membawa nilai-nilai kearifan lokal, nilai-nilai pesantren, dan semangat kolaborasi dalam melaksanakan PMM.

"Saya akan menitipkan 3 pesan. Bekerja lah dengan hati. Mengapa harus bekerja dengan hati? Karena masyarakat bukan lah objek tetapi mitra kita," imbuhnya Doktor Ilmu Sosial itu.

Kemudian Ia berharap, semua peserta PMM harus menjaga nama baik almamater kampus UNU dan STAI Salahuddin. Apalagi peserta tidak hanya membawa nama almamater, sekaligus membawa nama besar organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

"Terakhir. Jadikan pengalaman PMM sebagai laboratorium kehidupan. Artinya Anda di sana akan belajar bukan hanya tentang masyarakat. Tapi Anda akan belajar tentang  diri anda sendiri," imbuh Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Kabupaten Pasuruan tersebut.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU  Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin mengingatkan, pentingnya berkolaborasi dalam merencanakan dan melaksanakan program dan kegiatan. Dengan harapan program kegiatan dapat memberikan dampak yang optimal.

"Orang kalau tidak mampu melakukan, kadang-kadang dan banyak yang berhenti. Ketika kita tidak mampu melakukan sendiri, ya dimusyawarahkan. Dikerjakan bersama-sama. Sehingga kolaborasi itu sangat penting," pungkasnya.

Mengabdi di Desa, Pesantren Hingga Luar Negeri

Skema PMM 2025 terbagi menjadi tiga. Skema Internasional, yakni di Malaysia. Mahasiswa akan mengabdi di Sanggar Belajar yang dikelola oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Khusus skema ini, mahasiswa sekaligus melakukan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Kemudian Skema Bakti Pesantren dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Tahun ini berlokasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ikhlas Kecamatan Rembang, Ponpes Sidogiri, Ponpes Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan, dan MWCNU Purwodadi.

Selanjutnya Skema Membangun Desa. Mayoritas ditempatkan di desa-desa di Kecamatan Lekok. Hal ini sebagaimana sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pasuruan dalam penanganan sampah, persoalan Kotoran Hewan (Kohe), optimalisasi biogas, dan kawasan Kumuh.

Selain itu, ada di Desa Randupitu dan Desa Kejapanan di Kecamatan Gempol, Kelurahan Ledug Kecamatan Prigen, Desa Tamansari Kecamatan Wonorejo, Desa Ngadimulyo Kecamatan Sukorejo, Desa Kalirejo Kecamatan Gondangwetan, serta Desa Kalirejo Kecamatan Kraton. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES